Apa jadinya JIKA tidak dikehendaki ini terjadi pada Jessica, ia menyusul rekannya saat sidang berjalan alot seperti ini? Ke mana simpati masyarakat akan mengalir sekaligus akan memojokkan kepolisian dan kejaksaan.
Padahal kepada Otto ia telah utarakan semua tentang dirinya, peranan dan seluruh hal terkait dengan apa di balik drama pelik ini termasuk pihak yang telah mengondisikan dirinya sebagai pelaku utama pembunuh berdarah dingin terhadap Mirna Solihin.
Jika ada ancaman terhadapnya maka ia harus mendapat jaminan perlindungan dari ancaman di luar pengadilan, misalnya dari pihak yang telah membuat Jessica merasa terhutang budi misalnya, entah pada teman entah itu golongan mafia.
Jika Jessica terbukti secara hukum melakukan pembunuhan maka Jessica harus terima dengan lapang dada hukuman setimpal perbuatannya. Akan tetapi hukuman di luar putusan pengadilan yang sah harus dihindari. Jessica harus dijauhkan dari pengadllan ala pengadilan rimba.
Apabila Jessica tidak bersalah, pihak kepolisian dan kejaksaan harus legowo dan berbesar hati menerima kenyataan ini. Tak perlu malu meski beberapa pejabat mungkin akan menerima hukuman akibat dituding bekerja sembrono, tidak profesional dan masih terbawa aroma jaman hukum rimba.
Berdasarkan analisa profil mata di atas, tampak Jessica memang telah khilaf. Tapi ia tak kuasa membuka aib siapa telah menyuruhnya melakukan hal itu dan pada siapa ia merasa telah terutang budi untuk kasus ini.
Jessica memang tak akan membuka rahasia tentang hal itu pada kita kecuali pada --kepercayaannya-- Otto. Namun jika mampu membaca pesan melalui pancaran bola mata Jessica tampaknya tak lama lagi ia akan mengakui hal itu, terutama setelah mendapat jaminan dari penegak hukum.
Salam Kompasiana,
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H