Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pembersihan ala Erdogan Akan Jadi Bumerang

25 Juli 2016   05:45 Diperbarui: 25 Juli 2016   22:20 2689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ; Sharqforum.org/2016/07/22/interactive-timeline-of-turkeys-failed-coup-attempt

Beberapa jam setelah kudeta militer terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan gagal mencapai sasaran, pemerintah Turki bereaksi sangat cepat dan keras. Hingga saat ini telah melaksanakan sejumlah aksi "pembersihan" di berbagai struktur organisasi. Atas nama penegakan demokrasi, puluhan kebijakan pembersihan telah dilaksanakan dan menjurus sangat represif. Kebijakan itu adalah serangan balik Erdogan dan pendukungnya pasca kudeta nyaris merenggut kehormatan dan jiwa raga Erdogan yang direncanakan sekelompok militer dan jaringannya anti arogansi Erdogan.

Dibalik aksi pembersihan itu bagaimana sesunggunya kudeta itu terjadi? 

Menurut keterangan, 3 Helikopter dengan 25 tentara datang menyerang di Marmaris Hotel. Aksi itu terpaut hanya 15 menit saja setelah ia meninggalkan lokasi tersebut. Kepada CNN Erdogan mengatakan jika saja terlambat 10 menit atau 15 menit meninggalkan lokasi ia sudah dibunuh atau ditangkap, tulis sumber stuff.co.nz edisi 20 Juli 2016.

Menurut sharqforum edisi 22 Juli 2016, Erdogan meninggalkan Hotel Marmaris pukul 01:43 waktu setempat, sementara pasukan pemberontak tiba di hotel tersebut 15 menit kemudian pukul 01:58.

Sumber lain menyebutkan Erdogan meninggalkan Hotel itu setelah mendapat telepon Komandan 1st Army, Umit Dundar 1 jam sebelum kudeta dimulai, Dundar meminta Erdogan segera meninggalkan lokasinya. Pada saat itu Dundar mengatakan kesetiannya pada Erdogan. "You are our legitimate president,” Dundar told Erdogan. “I am at your side, there is a huge coup and the situation is out of control in Ankara. Come to Istanbul and I will secure your access to the roads and accommodations there," sebutnya.

Sebagaimana diketahui kudeta dimulai pada pukul 19:00 waktu setempat ketika Kepala Staf Umum(CGS) Jenderal Hulusi Akar disandera pasukan pemberontak. Jika mengacu pada informasi di atas berarti Erdogan dihubungi Dundar pada pukul 18 atau 1 jam sebelum kudeta dimulai. Secara teoritis Erdogan telah mengetahui aksi kudeta dari Dundar satu jam sebelumnya yakni pada pukul 6 sore atau pukul 18 waktu setempat. 

Assumsi lain, mungkin saja Dundar menghubungi Erdogan pada pukul 00.58  atau satu jam sebelum pasukan pemberontak menyerang Hotel Marmaris pukul  01.58 atau sekitar 15 menit setelah Edogan meninggalkan Hotel Marmaris . 

Jika mengacu pada informasi tersebut memang sedikit rancu karena salah satu Flight Tracker website menunjukkan pesawat Gulfstream IV milik Edogan justru berangkat dari bandara Dalaman pada pukul  22.40 GMT Jumat malam itu atau pada pukul 01,40 dinihari waktu setempat. Waktu tempuh normal sekitar 1jam 14 menit ke Istanbul Atatürk Airport. Sedikit misterius pada kasus ini adalah, pesawat pribadi Erdogan mendarat di Istanbul pada pukul 03:20, langsung menemui pendukungnya.

Sumber ; Sharqforum.org/2016/07/22/interactive-timeline-of-turkeys-failed-coup-attempt
Sumber ; Sharqforum.org/2016/07/22/interactive-timeline-of-turkeys-failed-coup-attempt
Mungkinkah Erdogan tidak menggunakan pesawat tersebut ketika menuju Istanbul dan tiba lebih cepat lalu diamankan untuk sementara waktu di sekitar Bandara Istanbul sampai tiba waktu yang tepat untuk hadir di hadapan umum pendukungna? Bisa jadi seperti itu.  

Akan tetapi jika mengacu pada beberapa kondisi berikut ini kita akan melihat seperti apa kira-kira misteriusnya kudeta di Turki kali ini. Beberapa kondisi dimaksud adalah: 

  • Keberangkatan rombongan Erdogan dari Hotel 10-15 menit sebelum pasukan pemberontak tiba dan menyerang hotel Marmaris, pukul 01:43 atau pukul 18 saat dihubungi Dundar. Informasi manakah yang benar?
  • Keberangkatan pesawat pribadi Edogan dari bandara Dalaman menuju Istanbul pada pukul 01,40. Mengapa terlalu lama tiba di Istanbul? Mungkinkah Erdogan sudah duluan tiba? Jika duluan tiba mengapa memberi keterangan pers tak sesuai dengan fakta?   
  • Hubungan telepon Dundar pada Erdogan 1 jam sebelum kudeta dimulai ataukah 1 jam sebelum pasukan pemberontak menyerang Hotel Marmaris. Manakah yang benar? Jika Erdogan mengetahui akan adanya aksi kudeta sejak sore hari mengapa tidak mengambil sikap sejak awal sebelum korban jatuh lebih banyak? 
  • Waktu tempuh pesawat Gulstream IV dari bandara Dalaman ke Istanbul mengapa sangat lama? Jika Erdogan telah tiba lebih dahulu di Istanbul dengan pesawat lain mengapa tidak segera menemui pendukungnya?

Beberapa hal di atas memperlihatkan betapa jeniusnya Erdogan mengetahui seperti apa sesungguhnya proses Kudeta itu berjalan. Kejeniusan ini makin menjadi-jadi jika ditambah dengan langkah pembersihan massif dan sistematis sejak hari kedua hingga saat ini dan tiga bulan ke depan selama masa darurat militer disetujui Parlemen dimana pemerintah diizinkan melaksanakan operasi penangkapan, penahanan tanpa proses hukum yang kini telah disorot keras Uni Eropa dalam 2 hari terakhir.

Disamping kejeniusan di atas, beberapa hal misterius lainnya melengkapi upaya pembersihan ala Erdogan, antara lain adalah :  

  1. Memberitakan bahwa 2 pilot F-16s kudeta telah mengunci radar pesawat jet pribadi Erdogan. Lalu 2 F-16s pengawal lain menggagalkan aksi penembakan tehadap pesawat Erdogan. Hingga saat ini aksi tesebut menimbulkan misteri. Sangat mustahil mengapa 2 jet tempur itu tidak menjalankan aksinya padahal dalam laporan disebutkan kedua jet tempur itu telah mengunci radar pesawat ditumpangi Presiden Erdogan.
  2. Menetapkan dan menahan pilot Turki yang menembak jatuh Su-24 rusia pada Nopember lalu termasuk tentara melakukan kudeta
  3. Marah dan menuntut AS agar mengekstradisi Fethullah Gulen. Selain itu menuduh AS berada di balik aksi kudeta gagal tersebut akibat tidak memberi informasi intelijen tentang rencana kudeta tersebut 2 bulan lalu , Selain itu AS tidak melapokan adanya aktifitas sebuah pesawat tanker yang bergerak dari pangkalan udara Incirlik menyokong sejumlah pesawat tempur dan helikopter kudeta pada malam itu 
  4. Mendapat pesetujuan Palemen menambah kekuasaan dengan menetapkan 3 bulan masa darurat sekaligus menyampingkan penegakan HAM sesuai konvensi Uni Eropa pada masa itu. Operasi pembersihan, penangkapan dan penahanan massif ala Erdogan telah memakan banyak korban , meliputi :
  • Hampir 10 ribu warga sipil ditangkap
  • 3000 tentara ditangkap
  • 2745 Hakim dan Jaksa serta pengacara ditangkap
  • 30 website internet telah ditutup termasuk wikileak.com dan fethullahGulen.com. Sumber : cumhuriyet.com edisi 24 Juli. 
  • 62 siswa usia 14 -17 tahun di sekolah militer Kuleli Miltary di Istanbul ditangkap atas tuduhan berkhianat.Sumber thesun.co.uk edisi 23 Juli.
  • 58,881 orang pegawai negeri di beberapa departemen diberhentikan. Sumber : nbcnews edsi 21 Juli
  • Menangkap komandan pangakalan udara Incirlik
  • Menangkap komandan pangkalan udara Akinci
  • Menahan 287 pasukan pengawal Presiden
  • Menutup 120 pusat bisnis dan lembaga pendidikan berkaitan dengan Fethullah Gullen
  • Memberhentikan sejumlah guru, lembaga pendidikan tinggi, LSM dan dosen 

Atas dasar beberapa penjelasan di atas kelihatannya ada sesuatu yang ditutupi rezim Erdogan tentang bagaimana sesunggunya proses kudeta itu tejadi dan dapat digagalkan. 

Mungkinkah karena itu Yunani tidak memenuhi 8 pilot bersama tiga helikopter tentara pencari suaka diekstradisi ke Turki. Pengadilan Yunani bereaksi politis lebih sigap menghukum ke delapan tentara Turki dengan kurungan 2 bulan penjara sesuai hukum di Yunani ketimbang mengembalikan mereka ke Turki.

Uni Eropa mengingatkan Turki agar tidak melewati batas menghadapi pelaku kudeta atau tidak melanggar HAM dan menghimbau tidak menerapkan hukuman mati bagi pelaku kudeta utama. Selain hal itu akan melanggar nilai kemanusiaan juga akan menganggu proses Turki untuk menjadi anggota UE dan berseberangan dengan salah satu prinsip dasar sebagai anggota NATO.

Tak salah  jika ada yang berpendapat kudeta Turki adalah kudeta black flag rancangan intelijen sendiri bahkan ada yang mengatakan kudeta itu dilaksanakan dengan cara sangat amatir sebagaimana disampaikan salah satu mantan pejabat CIA, Robert Bae. Ia mengatakan kudeta militer itu TIDAK dijalankan dengan profesional, tulis globalresearch dalam  laporannya edisi 18 Juli 2016.

Itukah sebabnya Erdogan berang atau marah pada AS, tak berminat lagi pada UE dan ingin keluar dari NATO sekaligus memilih memperbaiki hubungannya dengan rusia?

Tidak khawatirkah Erdogan dengan langkah represif seperti disebutkan di atas akan memunculkan kudeta baru lagi. Tidak takutkah Erdogan?

Ternyata tidak. Erdogan membuktikan ia masih dicintai rakyat. Setidaknya hal itu tidak membuatnya khawatir pada jabatanna. Fakta terakhir memperlihatkan kenyataan itu.Erdogan masih sangat jenius memainkan jurus lain JIKA kudeta susulan terjadi kembali. Bahkan Erdogan mengatakan langkah pembersihan dijalankannya justru akan membuat Turki masuk pada zaman New Era..

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun