Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lomba Merebut Raqqa, Ada 'Apa' Dengan AS dan Rusia?

8 Juni 2016   23:11 Diperbarui: 11 Juni 2016   01:00 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raqqa kota bersejarah dari zaman Romawi hingga Bizantium sampai kini. Pada masa awal kerajaan Islam penah menjadi kota kerajaan Sultan Harun al-Rasid, salah satu Raja bijaksana memimpin kerajaan Irak dalam legenda "kisah 1001 malam" pada masa lalu. 

Kota yang kini seluruhnya dihuni Islam Sunni itu menyimpan seni budaya islam dan sejarah dunia bernilai tinggi. Daya pikat Raqqa tenyata tidak lapuk oleh berjalannya waktu dan tidak lekang oleh pekembangan zaman.

Raqqa tempat paling menarik berkumpulnya pejuang asing dalam konflik Suriah. Salah satu ang terkenal adalah John Jihadi, eksekutor sadis asal Inggris ang jtewas akibat serangan udara koalisi AS di sekita Raqqa akhi tahun lalu. Selain itu, pentolan ISIS paling ditakuti adalah seorang lelaki betubuh raksasa dengan berat hampir 140 Kg dengan nama panggilan "the Buldozer."  Eksekutor raksasa itu ditangkap pasukan Suriah di perbatasan Deir Ezzor dan Raqqa. 

Menjadi petempur Raqqa lebih begengsi. Menurut sebuah sumber, gaji bulanan petempur asing di Raqqa lebih tinggi dari gaji petempur manapun di Suriah. Rata-rata pejuang asing itu mendapat gaji $800 pe bulan. "in Raqqa they earn about $800 a month, including special allowances, compared with $400 a month for Syrian fighters, according to local residents and Syrian rebels whom Islamic State had tried to recruit. Rebels in the moderate, U.S.-backed Free Syrian Army say they earn $100 or less. Sumber : wsj.com

Raqqa tempat transaksi mafia minyak ilegal paling menarik di Irak dan Suriah. Mafia minyak timur tengah berkumpul di kota ini. Bagaimana cara proses produksi minyak selundupan itu terjadi telah banyak dilaporkan oleh berbagai referensi media, salah satunya di sini : alaraby.co.uk.

raqqah-oil-smugler-5758438583afbd280bc3ceaf.jpg
raqqah-oil-smugler-5758438583afbd280bc3ceaf.jpg
Bagi Arab Saudi, kota ini juga sangat penting dan strategis. Menteri Pertahanan AS, Ash Carter perlu "turun tangan" menyampaikan pesan politik KSA dan UEA, betapa Raqqa sangat berarti untuk Arab Saudi dan UEA hingga bersedia mengirimkan pasukan komandonya merebut kota itu. Sumber : antaranews.

Bagi Suriah sendiri Raqqa adalah bagian dari teritorial negara. wajib dijaga apapun taruhannya. Mempercepat aksi menguasai Raqqa akan menambah tinggi proses tawar menawar dengan SDF/PG dikemudian hari tentang masa depan Kurdi Suriah. 

Meski SDF/YPG kini lebih berpeluang mencapai kota Raqqa namun agak mengherankan sepertinya belum mendapat "restu" AS yang masuk mendadak ke dalam struktur koalisi SDF/YPG dengan hadirnya Joe Votel, salah satu jenderal AD AS dalam Centcom commander bernegosiasi dengan SDF/YPG sekitar 22 Mei 2016 atau dua minggu setelah SDF/YPG mencapai dua desa terdepan menuju Raqqa di Tell Othman dan Bier Sa'id. Setelah itu, tidak ada pergerakan lagi ke arah  kota Raqqa. SDF/YPG hanya mempekuat posisi pada dua titik terdepan tersebut akibat disibukkan harus balik lagi memperkuat posisi ke arah Manbij.

Bagi SDF/YPG, obsesi Kurdi Raya adalah cita-cita lama terpendam. Saat inii adalah momen yang tepat atau akan tidak terjadi sama sekali. Meski SDF/YPG bercita-cita menyerang ISIS hingga ke Mosul Irak, akan tetapi obsesi menguasai Raqqa adalah strategi sarat dengan muatan politis. Lihat saja, pada 19 Mei 2016, koalisi AS dan SDF/YPG melemparkan selebaran atau leaflets dari udara kepada penduduk Raqqa namun hingga saat ini belum ada aksi serangan udara AS.

Kemungkinan adanya aksi bersekongkol dibalik layar AS dengan Rusia menahan laju SDF/YPG  untuk tiba duluan di Raqqa dengan tujuan terciptanya strategi proses tawar menawar Suriah dan Kurdi di dalam menentukan masa depan Kurdi pasca perang Suriah kelihatannya perlu  kita cermati.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun