Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Strategi Kotor di Balik Perang Suriah

24 Mei 2016   03:14 Diperbarui: 26 Mei 2016   09:49 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber  lain, globalresearch mengutip pernyataan Ali Edibogluan, salah satu anggota parlemen Turki, menuding ISIS memperoleh pemasukan $800 juta hingga Juni 2014 dari penyelundupan minyak ke Turki.

Seorang mantan anggota Parlemen Irak menyampaikan pandangannya pada media Rusia bahwa IS memperoleh pemasukan $800 juta dari kegiatan penyelundupan minyak selama delapan bulan pada 2014 dengan harga setengah dari harga resmi dunia.

“In the last eight months [IS] has managed to sell what is $800 million worth of oil in the black market of Turkey. This is Iraqi oil and Syrian oil, and these are carried by trucks from Iraq, from Syria, through the borders to Turkey and sold … [at] less than 50 per cent of the international oil price,” Mowaffak al Rubaie said in an interview with the Russian channel RT. Sumber : globalresearch

Lalu siapakah pelaku utama dan pembeli minyak selundupan ISIS paling besar di black market?

Beberapa sumber menyebutkan Turki adalah pelaku utama. Setelah dikumpulkan dijual di pasar gelap dunia dan pembeli paling besar adalah Israel. Sumber globalresearch membeberkan informasi keterlibatan Turki di balik penyelundupan tersebut.

Sumber lain, huffingtonpost menuduh  presiden Turki dan familinya terlibat jual beli minyak selundupan dari ISIS. Sementara itu sumber ibtimes memperlihatkan bagaimana minyak selundupan ISIS dapat menembus pasar Amerika Serikat dan dunia melalui perantara Turki.

Sumber lain dari bbc edisi 26 Januari 2016 mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon mengatakan "enjoyed Turkish money for oil for a very, very long period of time." Lebih mengerikan lagi adalah menurut Moshe Yaalon ISIS didanai oleh uang Turki. Sumber : rt.com

Meski banyak informasi lain menyebutkan bukan saja Turki yang bermain dalam penyelundupan tersebut, termasuk juga YPG dan sejumlah negara lain, Rusia. Bahkan Suriah sendiri juga ikut dituding membantu penyelundupan dan membeli minyak ISIS, akan tetapi tuduhan terhadap Turki sebagai penyelundup pertama minyak ISIS bukan rahasia umum lagi dan apa daya terlanjur menjadi legitimasi dunia. 

Mungkinkah Israel pembeli paling besar dari Turki? Menurut informasi dikutip dari dpreview.com menulis "Israel has become the main buyer for oil from ISIS controlled territory. "  ISIS mempeoleh pemasukan $1-1.5 juta setiap harinya. "According to several reports in the Arab and Russian media. An estimated 20,000-40,000 barrels of oil are produced daily in ISIS controlled territory generating $1-1.5 million daily profit for the terrorist organization," tambah sumber tersebut.

Tak terhitung sejumlah informasi memperlihatkan Isarel menjadi pembeli paling besar minyak selundupan melalui Turki dengan harga sangat murah, hanya $15-18 per barel. Padahal harga resmi pada saat laporan itu dibuat, WTI dan Brent Crude sekitar $41 dan $45 per barelnya.

American Herald Tibune mengungkap betapa strategisnya posisi Israel dalam membeli minyak ISIS dari Tuki. Tanpa Isael, minyak tersebut  seakan-akan hanya beredar diantara Suriah, irak dan Turki. 

Israel has in one way or another become the main marketer of ISIS oil. Without them, most ISIS-produced oil would have remained going between Iraq, Syria and Turkey. Even the three companies would not receive the oil if they did not have a buyer in Israel,” sebut ahtribune.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun