Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jurus Baru Turki Jelang Masa Akhir Krisis Suriah

12 Februari 2016   04:41 Diperbarui: 12 Februari 2016   23:46 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangnya yang terlihat sekarang adalah tuduhan Rusia terhadap Turki sedang malakukan persiapan intervensi ke Suriah ketika Aleppo sedang berupaya keras menahan laju pasukan Suriah yang diperkirakan akan segera menguasai total Aleppo dalam beberapa hari lagi jika tidak segera mendapat bantuan pasukan Turki.

Sementara itu, Arab Saudi mengumumkan siap mengirimkan ribuan pasukan daratnya ke Suriah. Solusi tersebut adalah harga mati dan jawaban final terhadap krisi Suriah dalam memerangi IS. Untuk itu Arab Saudi akan berkoordinasi dengan Turki dan pejuang Suriah di utara tenang mekanismenya dalam dua bulan ini. Yang jelas 35 kelompok milisi Sunni dari berbagai negara akan terlibat didalamnya, sebut pejabat militer KSA, Birgjen Ahmed Al-Assiry pada Al-Arabiya kemarin.

Fakta tentang Turki dan pengungsi Suriah sejak awal krisis (2011) hingga saat ini adalah :

  • Menurut data data ini arus pengungsi tertahan di perbatasan Turki saat ini akan melebihi 75 ribuan orang.
  • Selain itu 2,5 juta pengungsi Suriah telah dilayani di dalam wilayah Turki sejak 2011 lalu.
  • Sekitar 300 ribuan pengungsi lainnya dari Aleppo diperkirakan akan menuju perbatasan Afrin dan Turki.
  • Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu memperkirakan satu juta pengungsi akan melarikan diri ke Turki jika serangan gencar Rusia dan Suriah tidak segera dihentikan.
  • Fakta lainnya adalah korban jiwa sipil akibat sasaran serangan udara Rusia memang terjai.
  • Konsesus Turki dengan UE dan PBB (UNHCR) dalam menangani krisi pengungsi, Turki akan menerima bantuan kemanusiaan sebesar €3 miliyar Euro  atau £2.1 miliar ponsterling. Dana tersebut
  • Hingga Desember 2015 Turki telah mengeluarkan dana sebesar 8,7 miliar USD. Sementara itu Turki menerima bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Suriah dan dari negara lain pada 2015 sebesar 3,27 miliar USD. Dari jumlah penerimaan tersebut beberapa negara berkontribusi terbesar hingga terkecil dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

[caption caption="Dana bantuan Internasional untuk pengungsi Suriah sejak 2011 hingga 2015. Sumber http://www.vancitybuzz.com/2015/09/money-countries-spending-syrian-refugee-crisis/ dan http://www.dailymail.co.uk/news/article-3222250/How-Britain-given-aid-refugees-Germany-Netherlands-France-Italy-Hungary-Austria-Poland-COMBINED.html"]

[/caption]

Dari data di atas memperlihatkan pemerintah Turki sesungguhnya berada dalam posisi sulit dalam menangani krisis Suriah. Pengeluaran Turki dalam menangani krisis pengungsi Suriah masih lebih besar ketimbang bantuan negara pendonor.

Tampaknya jurus ledakan pengungsi menjadi kartu baru Turki menekan dunia internasional. Selain berharap akan memperoleh perhatian dari sisi finansial dari dunia internasional Turki juga berharap mendapatkan dukungan internasional menekan Rusia menjelang tercapainya damai Suriah yang diperkirakan akan terjadi pada Maret 2016 nanti atau tepat 5 tahun perang saudara Suriah.

Melihat pada perkembangan psotifif yang diraih rezim Assad dalam memulihkan kedaulatan di negaranya sendiri dan janji Rusia menghentikan pengeboman mulai 1 Maret  2016 serta tercapainya tujuan ganda Turki disebutkan di atas maka selebihnya tergantung pada Turki akan membawa kemana krisis Suriah tersebut.

Pada akhirnya Turki pasti akan memilih yang terbaik untuk dunia. Akan lebih bijaksana jika mampu membaca sikap NATO, AS dan UE yang terlihat lebih realistis sehingga tidak akan masuk lebih dalam pada krisis ini  apalagi untuk terjadinya perang dunia ke 3 hanya karena ambisi tertentu di balik zona penyangga (Buffer Zone) Turki yang "misterius" itu.

Salam Kompasiana

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun