Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Israel Tidak Khawatir pada ISIS

24 Januari 2016   04:49 Diperbarui: 24 Januari 2016   13:18 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Gambar Ilustrasi. Dok abanggeutanyo"][/caption] 

Sejak teror pertama sekali melanda Israel pada 1 Januari 1952 -ketika seorang tersangka teroris berupaya menyerang sebuah rumah kaum yahudi di Jerussalem menewaskan satu orang penyerang- hingga  5 Januari 2016 telah terjadi 1.171 kali serangan (teror) menewaskan 2.563 orang (termasuk penyerang) dan melukai 10.559 orang diberbagai lokasi seantero Israel. Sumber :  Serangan Teror di Israel 1 Januari 1952- 5 Januari 2016.

Sesuai hasil investigasi Israel sebagian besar peritiwa teror tersebut dilakukan oleh warga Palestina dalam berbagai bentuk serangan mulai dari penusukan dengan senjata tajam, penembakan, penyenderaan hingga bom bunuh diri di berbagai fasilitas umum dan milik warga dan pemerintah Israel.

Tak mengapa sedikit melebar, dikaitkan dengan embrio ISIL yang terbentuk secara resmi pada 1999 saat IS belum terlihat seperti wujudnya sekarang jelas tak terdengar adanya aksi IS diseluruh dunia apalagi terhadap Israel. Akan tetapi ketika menjadi ISI (negara Islam di Irak) pada 13 Oktober 2006 dan kemudian menjadi ISIL pada 8 April 2013 dan akhirnya menjadi ISIS (saat deklarasi kekhalifahan pada 29 Juni 2014) rasa-rasanya tak ada satupun atau sekalipun terdengar adanya serangan IS di Israel.

Saat dideklarasikan sebagai Islamic State atau Negara Islam (IS) pada 13  Nopember 2014 tak terdengar sekalipun adanya aksi teror IS di seantero Israel meski peristiwa teror di Israel terjadi yang dilaksanakan oleh organisasi laln terutama oleh sayap militer Palestina dan secara individu.

Perkembangan IS sangat signifikan IS pada pertengahan 2014. Pada masa ini saja terjadi 170 kali serangan teror di Israel yang menewaskan 136 orang termasuk penyerang dan melukai 336 orang lainnya. Sesuai investigasi pihak berwenang Israel pelakunya terutama adalah pejuang atau warga Palestina.

Bahkan melalui data terkini per 20 Januari 2016 lalu yang diterbitkan oleh The Magen David Adom (Palang Merah-nya Israel) sejak 13 September 2015 hingga 20 Januari 2016 telah terjadi 110 kali peristiwa penusukan, 38 kali peristiwa penembakan dan 22 kali peristiwa menabrakkan mobil (menyeruduk) warga oleh warga Palestina dan warga asing yang bekerja di Israel. Total kematian akibat peristiwa dalam kurun waktu tersebut, 29 orang (termasuk penyerang) tewas dan melukai 289 orang lannya.

Sekali lagi, adakah IS terlibat di dalamnya? Meski kita TIDAK MENGHARAPKAN hal itu (teror) terjadi namun berdasarkan data dan fakta yang diterbitkan oleh http://mfa.gov.il dan data exel di atas tidak ada satupun IS terlibat didalamnya. Bahkan data terkini yang diterbitkan oleh IDFblog juga tidak menyebutkan adanya keterlibatan IS dalam berbagai serangan teror di Israel.

Sebaliknya, IDF@IDFSpokesperson jalur resmi twitter milik angkatan bersenjata Israel (IDF) propaganda peristiwa serangan teror warga Palestina pada 18 Januari 2016 bernada ejekan, "Kemarin teroris tikam (bunuh) wanita (ibu) Israel, hari ini ibu hamil juga ditusuk," yang dikutip dari sumber di bawah ini :

[caption caption="https://twitter.com/IDFSpokesperson"] [/caption]

Terlalu panjang jika membandingkan dengan apa yang diakibatkan oleh sejumlah aksi serangan berkatagori teror anti-teror Israel terhadap warga di berbagai tempat di wilayah Palestina termasuk ibu-ibu bahkan ibu sedang hamil dan anak-anak Palestina menjadi yatim piatu akibat serangan Israel, kenyataannya begitulah adanya.(Agar tidak keluar dari topk tulisan ini tentang aksi IS berkaitan serangan teroris di Israel mari kita teruskan analisis selanjutnya).

Berdasarkan gambaran di atas, seberapa jauhkan kekhawatiran Israel terhadap IS terhadap negara tersebut?

Rasa-rasanya tak ada kekhawatiran Israel terhadap IS. Tidak  khawatirnya Israel bukan karena jumlah tentara serta teknologi serta reputasi mereka sangat baik untuk melawan teror selama 64 tahun sehingga  sangat mampu mengatasi teror jenis apapun dan dari siapapun termasuk IS terhadap negaranya.

Tidak khawatirnya Israel terhadap IS karena mereka melihat adanya sumber ancaman yang lebih besar yaitu Iran. Oleh karenanya Israel tidak khawatir terhadap IS sangat beralasan.

Berdasarkan rujukan berkompeten lainnya mari kita lihat pandangan pemimpin Israel dalam melihat IS seperti apa terhadap negara dan banga Israle antara lain tanggapan PM Benyamin Netanyahu  dan Menlu Israel. Dari sini kita dapat melihat apa dan bagaimana pandangan Israel terhada IS.

Menurut Netanyahu tantangan terorisme Islam tidak dapat dipisahkan antara Iran dan ISIS. Bahkan dalam salah satu pidato di Netanyahu pada sidang majelis umum Yahudi Amerka Utara 10 Nopember 2015 lalu, nyata-nyata menyeburkan Iran sebagai biang kerok terorisme. Tak ada pernyataannya tentang ISIS selain menyebut melawan teroris dan meminta sokongan AS untuk bersama-sama melawan ambisi geopolitik Iran dan infrastruktu teror Iran di seluruh dunia. Sumber : pmo.gov.

Pandangan senada juga disampaikan Menteri pertahanan Israel, Moshe Ya'alon. Ia mengatakan Iran merupakan ancaman yang lebih besar daripada ISIS. Lebih lanjut melalui rekaman percakapannya yang dikutip sputniknews 22/1/2016 ia menilai IS jauh lebih tepat untuk Suriah daripada Iran. "Jika Suriah bubar, Israel lebih menginginkan Daesh (IS) menguasai Suriah daripada proksi Iran," katanya.

Kutipan senada di atas juga dapat dilihat pada sumber defence.pk "In Syria, if the choice is between Iran and [Daesh], I choose [Daesh]. They don't have the capabilities that Iran has," katanya.

Sikap Israel kooperatif terhadap IS. Posisi IS terhadap Israel mengungtungkan. Menurutnya kehadiran IS dari Golan ke Sinai hingga Tepi barat sangat menguntungkan Israel. IS belum menjadi ancaman bagi Israel kata Ya'lon seperti dikutip dari timesofisrael.com 16/11/2015.

Atas seluruh rangkaian fakta dan data di atas, wajarlah Israel tidak akan khawatir terhadap IS selama masa pertumbuhannya yang signifikan telah melaksanakan 67 kali aksi teror di 17 negara sejak Oktober 2014 hingga 14 Januari 2016 lalu pada peristiwa teror Sarinah di Jakarta dan tidak pernah terjadi serangan di Israel.

Saat dunia sedang berkampanye melawan ancaman global teror IS, di sisi lain Israel melihat ancaman lebih besar justru adalah Iran.

Jika demikian manakah yang harus dihentikan lebih dahulu, Iran atau IS?

Sayangnya dunia sepakat menghentikan IS terlebih dahulu termasuk AS dan sekutunya bahkan Iran yang dituding Israel lebih berbahaya daripada IS langsung beraksi head to head di arena pertempuran, sementara "bibi Neta" malah mencaplok 400 ha lahan subur di tepibarat wilayah Palestina. Pencaplokan terbesar Israel dalam 3 dekade terakhir.

Bikin paman Sam sedikit uring-uringan dan sakit kepala rasanya, hehehehee.

Salam kompasiana

abanggeutanyo

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun