Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Israel Tidak Khawatir pada ISIS

24 Januari 2016   04:49 Diperbarui: 24 Januari 2016   13:18 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan gambaran di atas, seberapa jauhkan kekhawatiran Israel terhadap IS terhadap negara tersebut?

Rasa-rasanya tak ada kekhawatiran Israel terhadap IS. Tidak  khawatirnya Israel bukan karena jumlah tentara serta teknologi serta reputasi mereka sangat baik untuk melawan teror selama 64 tahun sehingga  sangat mampu mengatasi teror jenis apapun dan dari siapapun termasuk IS terhadap negaranya.

Tidak khawatirnya Israel terhadap IS karena mereka melihat adanya sumber ancaman yang lebih besar yaitu Iran. Oleh karenanya Israel tidak khawatir terhadap IS sangat beralasan.

Berdasarkan rujukan berkompeten lainnya mari kita lihat pandangan pemimpin Israel dalam melihat IS seperti apa terhadap negara dan banga Israle antara lain tanggapan PM Benyamin Netanyahu  dan Menlu Israel. Dari sini kita dapat melihat apa dan bagaimana pandangan Israel terhada IS.

Menurut Netanyahu tantangan terorisme Islam tidak dapat dipisahkan antara Iran dan ISIS. Bahkan dalam salah satu pidato di Netanyahu pada sidang majelis umum Yahudi Amerka Utara 10 Nopember 2015 lalu, nyata-nyata menyeburkan Iran sebagai biang kerok terorisme. Tak ada pernyataannya tentang ISIS selain menyebut melawan teroris dan meminta sokongan AS untuk bersama-sama melawan ambisi geopolitik Iran dan infrastruktu teror Iran di seluruh dunia. Sumber : pmo.gov.

Pandangan senada juga disampaikan Menteri pertahanan Israel, Moshe Ya'alon. Ia mengatakan Iran merupakan ancaman yang lebih besar daripada ISIS. Lebih lanjut melalui rekaman percakapannya yang dikutip sputniknews 22/1/2016 ia menilai IS jauh lebih tepat untuk Suriah daripada Iran. "Jika Suriah bubar, Israel lebih menginginkan Daesh (IS) menguasai Suriah daripada proksi Iran," katanya.

Kutipan senada di atas juga dapat dilihat pada sumber defence.pk "In Syria, if the choice is between Iran and [Daesh], I choose [Daesh]. They don't have the capabilities that Iran has," katanya.

Sikap Israel kooperatif terhadap IS. Posisi IS terhadap Israel mengungtungkan. Menurutnya kehadiran IS dari Golan ke Sinai hingga Tepi barat sangat menguntungkan Israel. IS belum menjadi ancaman bagi Israel kata Ya'lon seperti dikutip dari timesofisrael.com 16/11/2015.

Atas seluruh rangkaian fakta dan data di atas, wajarlah Israel tidak akan khawatir terhadap IS selama masa pertumbuhannya yang signifikan telah melaksanakan 67 kali aksi teror di 17 negara sejak Oktober 2014 hingga 14 Januari 2016 lalu pada peristiwa teror Sarinah di Jakarta dan tidak pernah terjadi serangan di Israel.

Saat dunia sedang berkampanye melawan ancaman global teror IS, di sisi lain Israel melihat ancaman lebih besar justru adalah Iran.

Jika demikian manakah yang harus dihentikan lebih dahulu, Iran atau IS?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun