Perang Vietnam telah berakhir 42 tahun lalu. Banyak kenangan dan hikmah yang dapat diambil dari perang yang disebut juga dengan "Perang Indocina 2" yang terjadi pada 1957 dan berakhir secara resmi 30 April 1975 tersebut.
Kekalahan secara politik dan militer pihak AS dan sekutunya adalah dua sisi kenangan pahit dan paling membekas dan meninggalkan trauma bagi pemerintah dan rakyat AS hingga kini.
Jumlah pasukan AS yang tewas dalam pertempuran brutal itu mencapai hampir 58.209 personil adalah rekor tertinggi jatuhnya korban jiwa tentara AS setelah perang dunia ke dua. Akan tetapi jumlah korban di pihak AS dan sekutunya lebih menegangkan, mencapai 280 ribu -300 ribu orang.
Di pihak Vietnam, kenangan tak kalah traumatis, selain tewasnya pihak Vietnam utara (Viet Cong dan sekutu mereka) sebanyak 1,1 juta orang adalah korban jiwa warga Vietnam Utara mencapai 3 juta orang. Belum lagi kerugian material dan infrastruktur yang meluluh lantakkan ekonomi Vietnam Utara terutama di Saigon Hanoi (ibukota Vietnam utara) saat itu.
Terlalu sulit menyebutkan kenangan apa yang paling merepresentasikan penderitaan perang Vietnam karena banyak dimensi kenangan pahit yang harus dikupas. Tapi tak salah dunia telah memilih salah satu sisi kenangan pahit paling legendaris yaitu hadirnya sosok yang mewakili icon (lambang) penderitaan perang Vietnam dari masa ke masa dan selalu diperingati setiap tahunnya, yaitu sosk Kim Phuc gadis kecil yang sekujur tubuhnya terbakar akibat bom AS pada saat itu.
Seorang bocah perempuan (saat itu berusia 9 tahun) bersama sejumlah warga desa Trang Bang (sekitar 25 km sebelah barat Saigon atau Ho Chi Minh saat ini) pada 8 Juni 1972 sedang mengungsi dari biara Cao Dai dekat desa mereka yang dikepung oleh sekutu.
Sejenak kemudian, salah satu pilot angkatan udara Vietnam Selatan (sekutu) menjatuhkan bom napalm ke lokasi pergerakan pengungsi tersebut dimana salah satunya adalah bocah wanita tersebut.
Bom itu meledak mengeluarkan bola api raksasa menghanguskan apa saja disekelilingnya pada radius 100 meter dari pusat ledakan.
Bocah perempuan malang yang kemudian dikenal sebagai Phan Thị Kim Phúc berada sekitar lokasi ledakan itu pun terkena jilatan bola api raksasa. Ia mengalami luka bakar serius dan seluruh pakaian yang dikenakannya terbakar habis.
Kala itu, Kim Phuc panggilan pendeknya, berlarian ke jalan umum meminta pertolongan. Ia memenjerit-jerit berteriak "Nong qua, nong qua..." (panas sekali.. panas sekali) di jalanan desa yang berjarak 25 km dari saigon itu. Kim Phuc mengalami lukar bakar 30% sekujur tubuhnya.
Seorang fotographer Associated Press (AP), Nick Ut, jurnalis lokal kelahiran Long An, Vietnam bertugas mengirim berita dan photo untuk AP dari arena pertempuran di beberapa fron Vietnam Utara.