Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

42 Tahun Pesan Damai dari Perang Vietnam

3 Juni 2015   18:10 Diperbarui: 17 Juli 2019   14:12 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang Vietnam telah berakhir 42 tahun lalu. Banyak kenangan dan hikmah yang dapat diambil dari perang yang disebut  juga dengan "Perang Indocina 2" yang terjadi pada 1957 dan berakhir secara resmi 30 April 1975 tersebut.

Kekalahan secara politik dan militer pihak AS dan sekutunya adalah dua sisi kenangan pahit dan paling membekas dan meninggalkan trauma bagi pemerintah dan rakyat AS hingga kini.

Jumlah pasukan AS yang tewas dalam pertempuran brutal itu mencapai hampir 58.209 personil adalah rekor tertinggi jatuhnya korban jiwa tentara AS setelah perang dunia ke dua. Akan tetapi jumlah korban di pihak AS dan sekutunya lebih menegangkan, mencapai 280 ribu -300 ribu orang.

Di pihak Vietnam, kenangan tak kalah traumatis, selain tewasnya pihak Vietnam utara (Viet Cong dan sekutu mereka) sebanyak 1,1 juta orang adalah korban jiwa warga Vietnam Utara mencapai 3 juta orang. Belum lagi kerugian material dan infrastruktur yang meluluh lantakkan ekonomi Vietnam Utara terutama di Saigon Hanoi (ibukota Vietnam utara) saat itu.

Terlalu sulit menyebutkan kenangan apa yang paling merepresentasikan penderitaan perang Vietnam karena banyak dimensi kenangan pahit yang harus dikupas. Tapi tak salah dunia telah  memilih salah satu sisi kenangan pahit paling legendaris yaitu hadirnya sosok  yang mewakili icon (lambang) penderitaan perang Vietnam dari masa ke masa dan selalu diperingati setiap tahunnya, yaitu sosk Kim Phuc gadis kecil yang sekujur tubuhnya terbakar akibat bom AS pada saat itu.

Seorang bocah perempuan (saat itu berusia 9 tahun)  bersama sejumlah warga desa  Trang Bang (sekitar 25 km sebelah barat Saigon atau Ho Chi Minh saat ini) pada 8 Juni 1972 sedang mengungsi dari  biara Cao Dai dekat desa mereka yang dikepung oleh sekutu.

Sejenak kemudian, salah satu pilot angkatan udara Vietnam Selatan (sekutu) menjatuhkan bom napalm ke lokasi pergerakan pengungsi tersebut dimana salah satunya adalah bocah wanita tersebut.

Bom itu meledak mengeluarkan bola api raksasa menghanguskan apa saja disekelilingnya pada radius 100 meter dari pusat ledakan.

Bocah perempuan malang yang kemudian dikenal sebagai Phan Thị Kim Phúc berada sekitar lokasi ledakan itu pun terkena jilatan bola api raksasa. Ia mengalami luka bakar serius dan seluruh pakaian yang dikenakannya terbakar habis.

Kala itu, Kim Phuc panggilan pendeknya, berlarian ke jalan umum meminta pertolongan. Ia memenjerit-jerit  berteriak "Nong qua, nong qua..." (panas sekali.. panas sekali) di jalanan desa  yang berjarak 25 km dari saigon itu. Kim Phuc mengalami lukar bakar 30% sekujur tubuhnya.

Seorang fotographer Associated Press (AP), Nick Ut, jurnalis lokal kelahiran Long An, Vietnam bertugas mengirim berita dan photo untuk AP dari arena pertempuran di beberapa fron Vietnam Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun