Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisa Terbakarnya Kilang Minyak Cilacap: 4 Kali Dalam 3 Tahun. Ada Apakah Ini?

3 April 2011   05:09 Diperbarui: 10 Maret 2021   12:13 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vice President  Corporate Communication Pertamina Muhammad Harun menyatakan bahwa pasokan BBM pulau Jawa tidak akan terganggu. Tapi apakah mungkin menjamin dalam satu atau hari kemudian?

Apakah ada unsur sabotase untuk menganggu pulau Jawa yang selama ini BELUM terbiasa antrian panjang selama sebulan penuh akibat langkanya BBM di SPBU? Apa jadinya jika pulau Jawa terganggu seperti kota-kota provinsi lainnya di tanah air seperti Pontianak, Jayapura (Timika), Pekanbaru sebagaimana yang telah kita lihat beberapa waktu lalu, mereka mengalami krisis BBM dalam jangka panjang. Jika tidak ada unusur sabotase mengapa hal ini sering tejadi?

Persoalan terbakarnya kilang minyak Cilacap ini memang sangat serius. Peristiwa ini sampai  menganggu jadwal liburan Dirut Pertaminan dan  meninjau langsung lokasi kebarkaran. Selain itu mengundang Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberi ultimatum bahwa  api harus dapat dipadamkan hari ini. Ini memberi pesan dan signal khusus bahwa kejadian ini memang berpotensi menganggu perekonomian Nasional.

Akhirnya, jika kita kaitkan adanya Mafia yang bermain di balik semua ini agar distribusi BBM di pulau Jawa dan ketersediaan stok nasional menjadi terganggu dan akhirnya harga menjadi tinggi, pasti akan ada muncul pertanyaan balik dan jawaban yang seolah-olah menafikan kemungkinan ini. Padahal dalam dunia praktek mafia dan intelejen tidak ada yang tidak mungkin, semua serba mungkin meskipun perlu di analisa secara tenang dan mendalam. Tidak apriori apalagi menuding terlalu mengada-ngada kemungkinan tersebut.

Kita berharap kecelakaan demi kecelakaan di Pertamina dapat segera dibenahi. Tidak terlalu penting banyak pimpinan sehingga organisasi terlalu gemuk dan membingungkan tingkat koordinasi dan pengawasan menjadi kurang efektif pada tiap bagian.

Semoga ada pembaca dari kalangan Pertamina yang dapat membantu dan memberikan pencerahan apakah kita mendapat BUMN kebanggaan nasional kembali seperti dahulu, ketika Pertamina bertindak sangat efektif dan efisien dalam berbagai bidang, padahal organisasinya tidak terlalu gemuk. Misalnya pada jaman AR Ramli.

Salam Kompasiana

abanggeutayo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun