Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Setan Jalanan: Egois, Rakyat Jelata, Dominan

29 Mei 2010   00:57 Diperbarui: 23 April 2019   08:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini benar-benar nyata: sebuah survey selama 2  (dua) tahun lamanya, untuk kita semua..

Melanjutkan reportase yang lalu mengenai fenomena wabah sepedamotor yang melanda hampir seluruh kota-kota di Negeri ini, ternyata hampir seluruh pemberi komentar /kompasianer sepakat bahwa setan jalanan memang sudah menakutkan, mejadi "momok"bagi pengendara lainnya. Untuk itulah saya memandang perlu memperjelaskembali fenomena Setan Jalanan melalui tulisan dalam postingan ini.

Setan Jalanan entah dari mana asal muasalnya, lambat laun menjelma menjadisosok yang Egois, merasa sebagai Rakyat Jelata dan merasa menguasai aturan. Mari kita telusuri lebih lanjut..

:Melawan Ukuran yang Lebih Besar 

Pilot pesawat termasuk pengendara juga. Kejadian di Curug, motor menerabas landasan pacu Curug, akbatnya pesawat latih yang dikemudikan siswa terbaik dan instrukturnya meninggal dunia..

Sopir truk tangki membawa muatan minyak penuh di daerah Sawah Besar Jakarta Barat, gara-gara menghindari motor keluar gang ke arah kiri, tidak lihat ke kanan jalan, sehingga truk tangki terpaksa banting setir ke kanan, terus menabrak mobil lain dan beberapa motor dan akhirnya berhenti setelah menyeruduk sebuah rumah -tanpa dosa- hingga hancur berantakan.

Beberapa pengemudi mobil harus ekstra hati-hati manakala dihadapannya ada pengendara motor berada diposisi agak ke tengah. Padahal didepan motor tidak ada sesuatu yang menghalanginya. Diklakson malah makin ke tengah. Dikalakson lagi malah marah. Lihat ke belakang sambil melotot,...

Gajah Harus Mengalah Lawan Semut.? (kontradiktif terhadap Pejalan kaki dan Sepeda) 

Kegalakan setan jalanan bukan saja terhadap kendaraan lain, tapi juga terhadap pejalan kaki.. Katakanlah pengendara motor memegang prinsip "Gajah harus mengalah kepada Semut", lalu, terhadap pejalan kaki kenapa banyak pejalan kaki yang tidak diberi kesempatan berjalan dengan tenang, tidak sedikit yang ditabrak, padahal si pejalan kaki berjalan di pinggir jalan tenang tenangnya tidak menganggu siapapun. Penjalan kaki pun banyak yang geger otaknya (seperti terjadi pada suami kenalan saya). Bahkan banyak pejalan kaki menyebrang pada Zebra Corss atau penyeberangan dalam posisi aman pun akhirnya harus menemui ajalnya gara-gara disambar Setan Jalanan.

Merusak Pedestrian dan Trotoar

Keegoan setan jalanan tidak berhenti sampai di situ. Mereka ramai-rami menaiki Pedestrian dan Trotoar yang jelas-jelas diperuntukkan bagi pejalan kaki dan untuk menciptakan keindahan kota. Luar biasa, pedestrian itu dinaikin dengan tidak rasa bersalah sedikitpun. Pedestrian pun akhirnya rusak beberapa bulan kemudian, akhirnya setan jalanan punt tidak bisa mempergunakannya lagi (apalagi pejalan kaki), setan jalanan mengomel"pemerintah kota kok kurang perhatiannya, pedestrian rusak gak dibetulin.. Kasihan pejalan kaki.." katanya di dalam hati... Aneh..sekarang dia memperhatikan pejalan kaki.

Didalam kondisi macet, jalan sempit (dua arah) seperti tidak perduli kepentingan orang lain, Setan Jalanan sengaja markir dengan ekor motor ketengah jalan walau sedikit serong.  Ditabrak minta ganti, jalan macet dia ketawa-ketiwi sambil memandang dari arah samping jalan.. Dia kagum melihat ulahnya bisa memacetkan jalan raya dan alur lalulintas.

Alasan Ingin Lekas Tiba di Tujuan

Ingin lekas sampai ke tujuan adalah alasan 99% pengendara motor. Tujuan kemanapun, intinya adalah ingin lekas sampai. Misal lekas sampai ke sekolah, ke kantor, ke acara sunatan, ke Rumah Sakit/ Kinik, menemui mitra kerjasama, memenuhi panggilan dan lain-lain. Pertanyaannya, apakah cuma Setan Jalanan yang memerlukan kebutuhan tersebut?. Apakah orang lain di dalam angkot, didalam bis, di dalam mobil, di dalam perjalanan tidak memerlukan kebutuhan segara tiba di tujuan?.

Sesama Setan Jalanan juga tidak akur

Sesama motor juga tidak akur..Karena hampir semua merasakan setan jalanan, penguasa sejagat dan merasa diri rakyat jelata ditambah ada rasa garang (senang  disebut preman) maka sesama motor juga sering terjadi bentrokan berupa senggolan, tabrakan, kebut-kebutan (adu kemampuan mesin/enjin) bahkan baku hantam di tengah jalan.

Over Acting dan ber ha-ha..hi-hi... dj Jalan.

Ada juga pengendara motor berhalo-halo sedang berkendara. Akibatnya ke tika lawan berbicaranya mengatakan "belok kanan, ini alamatnya di sebelah mu" misalnya seperti itu, langsung aja dia berbelok. Akibatnya nahas... bukan teleponnya yang hilang, tapi nyawanya hilang melayang percuma..

Ada juga pengendara motor sambil ber SMS walau  sehebat apapun isi SMS pasti masih  bisa dibalas beberapa menit kemudian ketika tiba ditempat yang aman dan nyaman menulis sms.

Beberapa Setan Jalanan malah over acting di tengah jalan sedang mengemudi. Misal, melepaskan ke dua tangannya dengan menghentak-hentakkan ke duanya ke sisi kedua kakinya pertanda sedang capek dan lelah. ..

Suara Knalpot memekakkan

Suara knalpot memekakkan telinga, seolah-olah dia beharap semua mata menuju kepadanya melihat "kehebatannya". Padahal jenis dan tahun motor udah ketinggalan jaman masih juga narsis menganggap dirinya paling hebat seantero jagat Setan Jalanan.

[caption id="attachment_152387" align="alignleft" width="290" caption="Sepeda juga di lawan.. Beban juga melebihi Kapasitas .."][/caption]

Masih banyak contoh lainnya misal boncengan bertiga, tidak pakai helm, bawa beban melebihi kemampuan, motor gandeng, melawan arus dari sisi kiri dan lain-lain tidak dapat diuraikan lagi satu persatu..

Modus Pemerasan oleh Pengendara Motor

Modus-modus pemerasan oleh Setan Jalanan sudah terbaca semua. Jika Anda dituduh menyenggol dirinya dan Anda merasa tidak melakukan apa-apa. Jangan turun/jangan keluar dari kendaraan Anda.!. Biarkan dia menggedor-gedor kaca jendela atau mobil Anda. Jika beberapa kali dia memanggil Anda (protes) Anda tidak perduli, dia akan berlalu begitu saja meninggalkan Anda.

Beberapa modus untuk memeras adalah: Pura-pura Jatuh, pura-pura tersenggol, menyuruh ke piggir jalan karena ban mobil pecah, kempes, pintu tidak terkunci,keluar percikan api danlain-lain. Setelah Anda turun, maka akan diperas dan biasanya "rombongan" lain juga datang mengerubuti Anda.

Ada apa dibalik Egoisme Setan Jalanan?

Setalah saya telusuri selama 2 tahun mencoba mengendari motor saya menemukan kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

Ada perasaan sebagai Rakyat Jelata, walaupun banyak  pengendara motor itu sebetulnya juga orang berkecukupan.

Ada perasaan bagian komunitas yang dominan dan senasib dan sepenanggungan walaupun jika ada setan jalanan cidera belum tentu juga setan jalanan lainnya ikut membantu.

Ada pemahaman Gajah harus mengalah dengan Semut. Walaupun dia menyadari tidak memberi toleransi kepada pejalan kaki dan pembawa sepeda atau lainnya.

Ada perasaan supremasi karena jumlah banyak terkesan galak. Senang merasa diri menajdi preman. Padahal setiba di rumah/ atau tujuan, dia langsung  berubah total menjadi 'anak manis'.

Perasaan menguasai jalan raya karena tekanan Polisi tidak serius dalam mendisiplinkan pengemudi motor seperti musim durian. Giliran datang musimnya semua melakukan pengawasan dan penjagaan. Lalu sepi lagi hingga tiba di musim yang akan datang..

SOLUSI MENGATASI Jumlah Motor dan Etika berkendara motor.

  1. Perketat proses pemberian SIM. Tidak cukup umur, tidak ada ampun...tidak boleh bawa motor. Dan pengendara yang 3 kali melakukan kesalahan berlalu lintas, SIM dibolongi 3 kali, artinya dia harus membuat SIM yang baru.
  2. Sebar polisi ke seluruh persimpangan. Polisi lalulitnas diciptakan memang untuk mengatur lalulintas, bukan ngejar truk atau mobil Box atau mengawal jalan untuk rombongan pejabat melulu.
  3. Siapkan ruas jalan untuk sepeda motor. Misalnya ruas jalan Bus Way ditutup saja jadikan untuk khusus motor atau kebalikannya. Pengganti Bus Way ganti dengan Monorail atau Sub Way (tube Way) atau Mass Rapid Transport.
  4. Keluarkan Quota penjualan motor setiap tahun, dan tetapkan motor yang tahun rendah harus dibuang kelaut Jawa, untuk dijadikan terumbu karang misalnya..
  5. Proses pembuatan BPKB dan STNK harus memperhatikan dengan kepemilikan motor lebih dari satu atau dua unit.
  6. Bea Masuk import mesin (karena dirakit di Indonesia) harus tinggi. Ini perlu agar Motor tidak beranak seperti kucing.
  7. Bengkel-bengkel liar yang tidak berlisensi resmi dari Depnaker (kehalian mekanik bengkel ada sertifikasinya) tidak boleh beroperasi. Atau utamakan pemberdayaan tenaga dari SMK/STM buka bengkel melalui pemberian kemudahan pelatihan dan sertifikasi.
  8. Seluruh pengelola Moda transportasi Nasional, jika tidak becus segera diberhentikan dari jabatannya termasuk Menteri sekalipun segera diberhentikan oleh Presiden.

Solusi pembatasan jatah BBM dan harga BBM Jakarta untuk motor  Jakarta tidak akan berhasil karena [caption id="attachment_152565" align="alignright" width="212" caption="Perhatikan pergerakan motor dalam kemacetan. Tidak tertib. Berserak kesana kemari menambah kemacetan."][/caption] semua punya cara jitu untuk berkolaborasi,bahkan tujuan peraturan itu hanya menciptakan kepentingan oknum saja.

Demikian hasil pengamatan panjang penulis selama melakukan dan merasakan survey samai 2 tahun lamanya untuk mengetahui ada perasaaan apa yang dialami oleh pengendara motor sehingga sebagian besar menjadi Setan Jalanan.

Ini salah satu kepedulian penulis terhadap wabah yang melanda negeri ini, yakni wabah motor dan terciptanya setan jalanan yang menganggu keselamatan dan kenyamanan orang lain, termasuk pengendara motor yang bertatakrama dan berbudaya tinggi serta mengikuti aturan dan disiplin berlalulintas..

Tentu kita juga percaya bahwa tidak semua pengendara motor seperti Setan Jalanan, dan tulisan ini khusus ditujukan kepada Setan Jalanan.. Jika dapat dilengkapi oleh rekan-rekan tentu akan semakin sempurna dan berguna bagi kita semua..

Salam abanggeutanyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun