Di arena pertempuran, kemenangan dan kekalahan kedua pihak datang dan pergi silih berganti antara ISIS/Al-Qaeda dan tentara Suriah. Informasi perkembangan signifikan yang dicapai SAA dan seluruh afiliasinya mulai terjadi terlihat positif. Perkembangan terbaru, pada 6 Desember 2014 SAA merebut salah satu pabrik pengolahan Gas di Hom.
Perkembangan terakhir pada 15 Desember 2014, Deir Ezzor telah direbut kembali oleh SAA. Brigade mekanik ke-104 berhasil memukul keluar ISIS dan JAN keluar dari kota terpenting di Provinsi Raqqa yang telah lama dikuasai ISIS.
Meski demikian, sampai saat ini BELUM dapat dipastikan tentara Suriah akan memenangi perang saudara di Suriah karena bisa jadi fron baru akan dihadapi dari beberapa kemungkinan berikut :
- Israel akan terlibat menyokong ISIS
- Turki mungkin akan terlibat menyokong FSA atau ISIS.
- Kurdi Suriah (YPG) menjadi tantangan terberat setelah perang usai menuntut otonomi atau merdeka.
- Pasukan bayaran asing yang selama ini dibiayai oleh negara-negara donor tidak akan tinggal diam dan senang melihat Suriah apalagi rezim Assad berhasil meredam pemberontakan melelahkan yang panjang tersebut.
Lelahkah tentara Suriah menghadapi seluruh tantangan dan potensi tantangan di masa yang akan datang? Ternyata tidak. Padahal mengacu pada analisa Globalfire.com yang menerbitkan fakta dan informasi perfoma militer di 68 negara dunia, pada edisi September 2014 bertajuk World Military Strength, posisi Suriah itu pada rangking 26 dari 106 negara yang dinilai.
Beberapa informasi yang disampaikan pada laporan edisi 21 april 2014 tersebut memperlihatkan performan Suriah (rangking 26 dunia) dalam beberapa hal sangat jauh di bawah Indonesia yang masuk kekuatan 19 besar dunia. Hebatnya lagi, Indonesia berada posisi 9 se-Asia Pasifik (satu strip di bawah Taiwan dan di atas Australia).
Tabel berikut memperlihatkan perbandingan kekuatan militer Indonesia vs Suriah.
Dengan jangkauan luas wilayah yang hanya 10% dari luas wilayah kita, tapi Suriah mempunyai perlengkapan tempur yang mumpuni. Padahal dengan belanja untuk pertahanan yang hanya 1,9 miliar dolar AS, Suriah telah mampu bertahan dari pergolakan mengerikan masa depannya sebagaimana disebut di atas.