Saya lalu menjelaskan panjang lebar, dan si kawan mendengarkannya dengan seksama. Saya sampaikan, bahwa siapa bilang penulis tidak bisa kaya.Â
Bahkan tidak ada penulis yang hidupnya miskin. Semua penulis pasti kaya. Â Baik kaya secara finansial, maupun kaya dalam hal yang lain. Karena kaya itu memiliki pengertian yang sangat luas.
Secara finansial, jelas penulis akan mendapatkan banyak uang. Apalagi bila dia menulis buku, dan mampu menjadi buku yang bestseller. Sebutlah beberapa di antaranya seperti, Andrea Hirata dan Habiburrahman El Shirazy, yang menjadi miliyader berkat buku yang mereka tulis.
Masih banyak penulis lain yang berhasil mendapatkan kekayaan yang luar biasa dari tulisan mereka. Asma Nadia, Hilman Hariwijaya, Cahyadi Takariawan, Bambang Trim dan lain lain, adalah sebagian kecil yang bisa saya sebutkan.
Sedangkan dalam arti luas, penulis kaya akan ilmu, kaya pengalaman dan wawasan serta kaya hati. Seorang penulis juga memiliki keluasan jiwa, dan tak pernah kehabisan ide dan gagasan yang siap dibagikan kepada semua orang.
Jadi bisa dikatakan, bahwa untuk menjadi penulis jadilah orang kaya terlebih dahulu. Artinya jadilah orang yang mampu dan mau berbagi.Â
Karena hanya orang kaya yang sanggup berbagi. Atau bila ingin kaya, maka jadilah penulis. Karena penulis memiliki jiwa yang lapang dan suka berbagi.
"Dan, pasti tidak ada yang membantah, bahwa seorang penulis pasti kaya wawasan, pengetahuan dan pengalamannya terus berkembang. Karena mereka dituntut untuk banyak membaca dan banyak mengamati semua keadaan." Kataku.
"Pak Haji benar, andai saya juga bisa menulis, saya juga mau seperti Pak Haji. Mungkin saya juga bisa santai, tidak gelisah menghadapi keadaan seperti ini," ujarnya.
"Sebenarnya semua orang bisa menulis, ini bukan mengada-ada. Buktinya kita semua bisa menulis status FB, menulis komentar di WA dan berbagai media sosial lainnya. Semua uneg-uneg, isi hati dan perasaan yang kita tuangkan di media sosial itu adalah bentuk tulisan. Itu artinya kita semua bisa menulis. Tinggal mau atau tidak." jawabku.
Terkadang hal yang menghambat seseorang untuk menulis, jutsru datang dari dalam diri mereka sendiri. Bukan karena ketiadaan fasilitas, atau karena kurangnya pengalaman, tetapi karena bisikan negatif dari dalam diri.