Mohon tunggu...
Khairil Anas
Khairil Anas Mohon Tunggu... Penulis - Karena Aku Ada Aku Menulis...Karena Aku Menulis Aku Ada

Mengamati, Menganalisa, dan Mengingatkan Melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

3 Tips Tingkatkan Kepercayaan Konsumen

11 September 2021   18:18 Diperbarui: 11 September 2021   18:17 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"No Trust, No Sales", artinya tanpa kepercayaan, maka tidak akan terjadi penjualan. Bila tak ada penjualan, maka bisnis Anda pasti akan terjungkal. Maka  Kepercayaan adalah syarat mutlak berkembangnya bisnis Anda, terutama dalam persaingan bisnis jaman sekarang ini.

Konsumen yang memiliki kepercayaan terhadap produk barang maupun jasa Anda, kecil kemungkinan akan merasa kehilangan atau merasa tertipu lantaran ekpektasinya sedikit berbeda antara iklan dengan kenyataan realita barang yang dia terima. Konsumen yang percaya akan selalu menaruh harapan terhadap produk jualan Anda, dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Dalam transaksi online, konsumen yang memiliki keyakinan akan bersedia menerima kekurangan pada produk barang yang dia beli dari toko online bersangkutan. Keyakinan dari konsumen inilah yang akan membentuk kepercayaan.

Kepercayaan dalam dunia bisnis adalah implementasi dari terjalinnya hubungan antara pengusaha dengan konsumen. Sebuah keyakinan yang melahirkan kesiapan menerima konsekwensi terhadap kerugian yang mungkin terjadi akibat dari transaksi yang terjadi secara online.

Dengan bahasa sederhana, bahwa konsumen yang percaya dengan sebuah toko online, akan bersedia menerima segala kekurangan online shop itu, karena besarnya harapan dan keyakinan bahwa si pemilik toko online mustahil melakukan hal-hal yang menyimpang.

Maka sebagai pengusaha online shop, membangun kepercayaan inilah yang paling pertama dan utama yang harus Anda lakukan bila ingin bergelut dalam bisnis online. Sebab sebagus apapun produk Anda, bila Anda telah kehilangan kepercayaan, maka mustahil Anda bisa membangun bisnis.

Dalam menjalankan bisnis, Anda dituntut selalu berperilaku jujur, amanah dan istiqomah. Ketiganya bukan hanya sekedar perilaku yang akan mengundang pujian, tetapi juga untuk membangun saling percaya antara sesama. Ketika Anda mampu menjaga perilaku terpuji ini, senantiasa berlaku jujur, selalu berusaha menjaga amanah di manapun Anda berada, maka itu pertanda Anda telah istiqomah. Sikap Istiqomah dalam kebaikan itulah yang menumbuhkan kepercayaan orang lain terhadap Anda. Dalam dunia bisnis, kepercayaan ini merupakan sesuatu sikap yang wajib Anda jaga dan tingkatkan. Bila Anda mampu terus meningkatkan "kepercayaan" konsumen, maka bisnis Anda pun niscaya akan mengalami peningkatan.

Islam memandang pengusaha muslim yang memiliki sifat-sifat terpuji itu, sebagai pedagang yang memiliki keutamaan dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Seorang pedagang muslim yang jujur, amanah akan dikumpulkan bersama para Nabi, orang-orang Shiddiq dan orang-orang yang mati syahid pada hari kiamat," (H.R.Ibnu Majah).

Imam ath-Thiibi mengomentari hadist ini dengan mengatakan, "Barang siapa yang selalu mengutamakan sifat jujur dan amanah, maka dia tergolong orang-orang yang taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dari kalangan para Nabi, orang-orang yang Shiddiq dan orang-orang yang mati syahid, tapi barang siapa yang selalu memiliki sifat dusta dan khianat, maka dia termasuk golongan orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT, dari kalangan orang-orang yang fasik atau pelaku maksiat." 

Dari uraian di atas, tentu Anda sudah bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa, sesungguhnya hal yang perlu Anda lakukan untuk membangun kepercayaan konsumen, sangat simple dan hanya dengan tiga komitmen saja, yakni;  katakan yang sebenarnya, tepati janji, dan minta maaf akui kesalahan. Sekarang mari kita uraikan satu per satu.

1.Katakan yang sebenarnya.

Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk membangun kepercayaan, selain berkata benar atau jujur. Maksud sifat jujur dalam berdagang adalah menyampaikan keterangan terkait barang yang Anda jual apa adanya, baik kelebihan maupun kekurangannya, bahkan bila ada cacatnya sekalipun katakan dengan jujur apa bentuk cacatnya.

Kejujuran inilah yang akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan dalam perdagangan kaum Muslimin. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Kalau kedua pihak (pedagang dan pembeli) sama-sama bersikap jujur dalam menjelaskan keadaan barang dan uang pembayarannya), maka Allah akan memberkahi keduanya dalam jual beli tersebut. Akan tetapi kalau keduanya berdusta dan saling menyembunyikan, maka akan hilang keberkahan dari jual beli tersebut."

Sikap  jujur apa adanya pada diri sendiri dan terlebih kepada orang lain ini, akan lebih dihargai. Konsumen akan lebih simpati ketika Anda berkata jujur apa adanya tentang produk Anda, dibandingkan bila Anda harus berbohong, mengatakan produk Anda baik, namun belakangan konsumen menemukan ternyata banyak sekali cacat dan kekurangan yang ada pada produk Anda.

2.Tepati Janji 

Pepatah mengatakan, Janji adalah hutang, dan hutang harus dibayar. Ketika Anda telah terlanjur membuat janji dengan konsumen, maka berusahalah sekuat tenaga untuk menepatinya. Islam memandang bahwa kewajiban menunaikan janji adalah perkara yang mutlak. Sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadist, yang berarti," Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berkata dia dusta,  jika berjanji dia ingkar dan ketika diberi amanah dia khianat," (H.R.Muslim).

Kalaupun Anda dengan terpaksa, atau karena sesuatu hal menyebabkan Anda harus membatalkan janji, maka jujurlah dan jelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Karena dengan membatalkan janji secara sepihak tanpa penjelasan, maka Anda telah gagal membangun kepercayaan konsumen. Bukan hanya menimbulkan rasa kecewa kepada seorang konsumen, namun sikap Anda itu akan menutup peluang Anda dalam menumbuhkan bisnis. Satu konsumen yang kecewa ini akan bercerita dan  berkeluh kesah bukan kepada Anda, namun kepada orang lain, dan Anda bisa membayangkan sendiri akibatnya, bukan?

3.Akui kesalahan dan mintalah maaf

Kesalahan itu bersifat universal, siapapun bisa berbuat salah, dan tak ada kriteria atau batas tertentu mana yang disebut sebagai sebuah kesalahan. Hal-hal yang Anda anggap wajar dan normal, bisa saja dinilai sebagai kesalahan bagi orang lain.

Maka ketika Anda menerima komplain atau ekspresi kekecewaan dari konsumen, itu pertanda Anda telah melakukan sebuah kesalahan, maka jujur dan akuilah kesalahan Anda, dan segera ikuti dengan permohonan maaf.

Sikap berani mengakui kesalahan dan meminta maaf ini, bukan sekedar menjaga kepercayaan konsumen kepada bisnis Anda, tetapi juga mampu meluluhkan hati, yang tadinya merasa kecewa bisa berubah jadi simpati dan meningkatkan loyalitas mereka kepada Anda. Sehingga konsumen akan jatuh hati dan cinta mati dengan produk atau layanan jasa Anda.

Milikilah dan jagalah baik-baik tiga komitmen itu, maka Anda akan makin dipercaya konsumen. Semakin tinggi kepercayaan konsumen, semakin menambah angka penjualan Anda.

Segeralah terapkan saat ini juga, sebab salah satu kesalahan yang banyak dilakukan oleh banyak pengusaha adalah  "Mereka terlalu cepat jualan, sementara kepercayaannya belum terbangun kuat"  sehingga bukan kemajuan yang dia raih, namun justru kemunduran yang dia tuai.

Tanpa kepercayaan, akan sia-sia semua database yang Anda miliki, tak peduli seberapa banyak yang Anda kuasai. Percuma semua penawaran yang Anda lakukan, walau semenarik apapun bentuknya. Tak berguna sebesar apapun diskon Anda, serta sehebat apapun teknik jualan Anda. Itu semua akan PERCUMA. Ya, percuma......!

Maka sebelum Anda membangun bisnis, terlebih dahulu bangunlah pondasi yang kuat, yakni kepercayaan (trust). Ibarat akan membangun sebuah bangunan, maka langkah pertama-tama yang Anda lakukan adalah bukan mengutak-ngatik strategi penjualan, tapi membangun Trust.

Selamat berpraktek dan jemputlah sukses Anda sebagai pebisnis yang sukses, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun