Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kelompok Siapa yang Paling Besar Garong Uang Negara

17 Oktober 2016   22:16 Diperbarui: 17 Oktober 2016   22:27 1518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukanto Tanoto, terlibat dalam dugaan korupsi wesel ekspor Unibank. Ia diduga merugikan negara sebesar US$. 230 juta dollar Amerika.

Para pengusaha yang diduga kuat sebagai pengemplang pajak dalam jangka panjang yang berasal dari Indonesia, adalah : James Riady,  Eka Tjipta Widjaja, Keluarga Salim, Sukanto Tanoto, dan Prajogo Pangestu.Sekarang mereka bisa aman dan berbahagia tanpa disentuh lagi dengan berbagai kasus Pidana kejahatan manipulasi hanya dengan mengikuti Tax Amnesty.

Ini belum bicara kasus yang melibatkan Miranda Goeltom, Theo Toemion, Freddy Harry Sualang, Panda Nababan, Max Moein, Ni Luh Mariani Tirta Sari, Olly Dondokambey, Rusman Lumbatoruan, Willem Tutuarima, Poltak Sitorus, Aberson M Sihaloho, Jeffey Tongas Lumban Batu, Matheos Pormes, Engelina A Pattiasina, Sengman Tjahja, Basuki, Elizabeth Liman, Yudi Setiawan, Artalyta Suryani alias Ayin dsb.

Semua orang orang dari para sosok penjahat ekonomi ini, bisa melarikan diri dengan mulus keluar Indonesia, adalah dibantu oleh para oknum aparat Pemerintah serta para oknum aparat penegak hukum kita. Para oknum Pemerintah ini, sekarang sudah pensiun dalam gelimang uang haram dan banyak yang sedang sakit sakitan dan banyak pula ditipu orang (uang setan dimakan iblis).

Kalau media-media sekuler dan anti-Islam, kasus-kasus korupsi yang melibatkan mayoritas non-muslim memang selalu ditutup-tutupi, dikecil-kecilkan secara rapi, andaipun "terpaksa" selalu diberitakan cuma sekilas dan selintas saja.

Beda terhadap kasus korupsi yang menimpa warga beragama Islam. Walaupun terkadang nilainya kecil, dan tidak begitu besar dibandingkan dengan sungguh besarnya manipulasi skandal BLBI seperti tersebut diatas, pasti akan selalu diblow-up habis-habisan, diberitakan berulang-ulang bahkan berhari hari oleh Kompas cs dan Metro TV.

Dan ketidak adilan pemberiataan adalah selalu mengekspose simbol-simbol ke-Islaman pelaku korupsi tersebut, sengaja selalu dominan ditonjolkan dalam pemberitaan. Hati-hati terhadap media yang selalu membenci terhadap agama yang dianut mayoritas rakyat Indonesia.(000)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun