Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ismail As.,Yang Diujikurbankan Nabi Ibrahim As.

9 Mei 2015   11:10 Diperbarui: 24 September 2015   16:22 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali admin Kompasiana membiarkan sebuah tulisan SJ yang berjudul  "Ishak atau Ismail, Anak yang Akan Dikurbankan Abraham?" padahal tulisan itu sudah pernah di publish dalam isi yang sama oleh penulis yang sama juga, karena Abah Pitung mengcounter tulisan itu dengan sebuah tulisan berjudul "Mempertanyakan Kebenaran Nabi Ishaq Yang Dikurbankan Dalam Ajaran Kristen"(tulisan ada disini). Akibatnya, hanya beberapa menit saja, tulisan Abah Pitung dihapus oleh admin Kompasiana, dan tulisan SJ yang sudah tayang publish selama berhari-hari dan pembaca sudah banyak, barulah dihapus admin K dengan dasar adanya tulisan Abah Pitung. Inilah yang penulis nilai sebuah tindakan admin K yang tidak adil dan sangat ceroboh dalam bertindak untuk sebuah keseimbangan informasi yang diinginkan oleh banyak penulis di Kompasiana ini. Baiklah kita tinggalkan saja preambule ini, kita masuk ke argumentasi judul diatas. (tulisan terkait ada disini).

Seluruh ummat Islam didunia, mengimani setiap ayat yang ada didalam Al Qur'an salah satu ayatnya yang artinya dalam bahasa Indonesia didalam :

QS. Ash Shaffat 102 : "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Kejadian kisah pada surat Ash Shaffat 102 ini, diperkuat pernyataannya oleh Allah Swt. yang artinya didalam surat Al Anbiyaa 85 : "Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar".  Artinya, surat Al Anbiyaa 85 memperkuat bahwa "anak itu sampai (pada umur sanggup)" pada Ash Shaffat 102 yang dimaksud adalah Nabi Ismail as. yang telah mengalami peristiwa dan kisah besar dengan pengurbanan dirinya oleh ayahnya Nabi Ibrahim As. disaat pada umur sanggup.  Dan banyak ayat-ayat yang memperkuat bahwa Nabi Ismail As. adalah anak yang pertama dari Nabi Ibrahim As.

Surat yang menyatakan peristiwa pengurbanan Nabi Ismail As. itu di tukar/diganti seketika dengan seekor Kibas (kambing-hadist) adalah : Surat Ash Shaffat 107 : "Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar".

Bagi ummat Islam, peristiwa besar kurban Ismail As. atas ujian ke-Imanannya kepada Allah Swt., yang selanjutnya ditukar oleh Allah Swt. dengan seekor Kibas (kambing), adalah hal dan kisah nyata yang tidak pernah dipertanyakan serta dipermasalahkan oleh ummat Islam selama ini dan sampai kini dan akan datang.

Hanya ummat Kristiani sajalah yang masih mempertanyakan dan mempermasalahkan antara Ismail atau Ishak yang dikurbankan dalam perjalanan hidup Nabi Ibrahim As. Hal ini bisa terjadi karena adanya pertentangan dan perbedaan interpretasi dan perbedaan pandangan diantara ayat-ayat didalam Bibel Perjanjian Lama itu sendiri seperti :

Kejadian 16:16 "Abraham berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya".

Kejadian 21:5 "Adapun Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya, lahir baginya".

Pada Kejadian 16:16 dan 21:5 diatas, isinya bertentangan dengan Kejadian 22:2 yang menyatakan "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak" sedangkan diketahui oleh masyarakat dunia bahwa kisah Nabi Ibrahim As. sejak nikah dalam periode lama dengan istrinya Siti Sarah tidak memiliki anak, setelah Nabi Ibrahim As. menikah dengan Siti Hajar atas persetujuan Siti Sarah, maka Nabi Ibrahim As. mendapatkan seorang anak lelaki bernama Ismail dan selanjutnya Ismail menjadi seorang Nabi juga, karena memiliki banyak sifat kebaikan dan kesholehan seperti ayahnya Nabi Ibrahim As. Menilik kalimat dalam Kejadian 22:2 "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak" adalah sangat bertentangan dengan pemahaman masyarakat dunia yang menyatakan bahwa anak biologis sebagai anak tunggal adalah jelas bernama Ismail (ibunya Siti Hajar) bukan Ishak (ibunya Siti Sarah) sebagai adiknya Ismail. Apalagi kita membandingkannya dengan isi ayat pada Kejadian 16:16 dan 21:5 diatas.

Perhatikan dengan cermat ayat didalam :  Kejadian 22:2 : "Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Kita ketahui bersama bahwa "anak Abraham yang tunggal itu" sebagai anak biologis Ibrahim (Abraham) adalah Ismail As.(Kejadian 16:16) bukan Ishak sebagaimana yang tertulis pada Kejadian 22:2. Disni saja, pada Perjanjian Lama (Old Testamen) sudah mengandung perbedaan yang sangat besar dan sungguh nyata janggalnya. Ketika Ismail lahir, Nabi Ibrahim berumur 86 tahun (anakmu yang tunggal) (Kejadian 16:16), lalu setelah Nabi Ibrahim berumur 100 tahun barulah Ishak lahir (Kejadian 21:5).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun