Dalam ajaran Islam, Nabi Isa As. tidak sama dengan Yesus Kristus, karena secara singkat saja, menurut ajaran Kristen, Yesus dilahirkan di kandang domba kota Nazareth pada musim dingin (versi Romawi-dizajirah Arab tidak dikenal musim dingin) oleh seorang Ibu bernama Maria yang bersuamikan ayah Yesus bernama Yusuf (Yosef). Yesus itu adalah sebagai Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Kudus (Trinitas) membawa kitab Perjanjian Baru (New Testament-Beibel). Lalu Yesus mati disalibkan, lalu dikuburkan dan bangkit kembali setelah beberapa hari. Menurut ajaran Islam Nabi Isa As. dilahirkan oleh ibunya bernama Siti Maryam didekat pohon kurma di kota Palestina (QS;23:50) dan Siti Maryam tidak memiliki suami sama sekali dan dia adalah seorang gadis perawan yang berakhlak sangat baik. Nabi Isa As. tidak pernah disalibkan apalagi dibunuh. Nabi Isa As adalah sebagai seorang Nabi Allah membawa dan mendapatkan firman Allah bernama Injil dan bukan sebagai Tuhan. Nabi Isa As wafat sebagaimana layaknya manusia biasa dan tidak pernah terbunuh dan dibunuh manusia lainnya. (QS;3:55,144; 5:75). Inilah sebagai dasar bagi ummat Islam atas pelarangan mengucapkan selamat kepada sesuatu yang berkaitan tentang yang memperTuhankan selain Allah SWT.
Memang ada pihak tertentu dari dalam agama Kristen, untuk sengaja memancing dalam target meramaikan pembahasan tentang Natal ini, akan tetapi ajang prokontra Natal ini bisa menjadi bumerang peluang para penulis yang kontra untuk mengungkap berbagai argumentasi data tertulis tentang keraguan hari Natal ini. (Abah Pitung)
Salam, selamatkan generasi Indonesia dari pendangkalan serta penyesatan Iman Islam.
Mengemis selamat Natal itu paling Irrasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H