Mohon tunggu...
Abah Pitung
Abah Pitung Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengamat Politik & Sosial Ekonomi yang sangat Sadar pada tingkat bawah sadar. Sangat setuju agar Koruptor besar dihukum mati dan perilaku mereka sebenarnya sudah mengabaikan serta meniadakan Allah SWT., dalam kehidupannya ketika berbuat korupsi. KORUPTOR adalah PENJAHAT NEGARA dan BANGSA INDONESIA sampai dunia kiamat. Vonis hukuman bagi Koruptor, bukanlah nilai yang bisa impas atas kejahatan Korupsi. Email ke : abahpitungkite@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Prokontra Natal, Malah Jadi Pengungkap Keraguannya

21 Desember 2014   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:48 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419133423904074717

Dalam ajaran Islam, Nabi Isa As. tidak sama dengan Yesus Kristus, karena secara singkat saja, menurut ajaran Kristen, Yesus dilahirkan di kandang domba kota Nazareth pada musim dingin (versi Romawi-dizajirah Arab tidak dikenal musim dingin) oleh seorang Ibu bernama Maria yang bersuamikan ayah Yesus bernama Yusuf (Yosef). Yesus itu adalah sebagai Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Roh Kudus (Trinitas) membawa kitab Perjanjian Baru (New Testament-Beibel). Lalu Yesus mati disalibkan, lalu dikuburkan dan bangkit kembali setelah beberapa hari. Menurut ajaran Islam Nabi Isa As. dilahirkan oleh ibunya bernama Siti Maryam didekat pohon kurma di kota Palestina (QS;23:50) dan Siti Maryam tidak memiliki suami sama sekali dan dia adalah seorang gadis perawan yang berakhlak sangat baik. Nabi Isa As. tidak pernah disalibkan apalagi dibunuh. Nabi Isa As adalah sebagai seorang Nabi Allah membawa dan mendapatkan firman Allah bernama Injil dan bukan sebagai Tuhan. Nabi Isa As wafat sebagaimana layaknya manusia biasa dan tidak pernah terbunuh dan dibunuh manusia lainnya. (QS;3:55,144; 5:75). Inilah sebagai dasar bagi ummat Islam atas pelarangan mengucapkan selamat kepada sesuatu yang berkaitan tentang yang memperTuhankan selain Allah SWT.

Memang ada pihak tertentu dari dalam agama Kristen, untuk sengaja memancing dalam target meramaikan pembahasan tentang Natal ini, akan tetapi ajang prokontra Natal ini bisa menjadi bumerang peluang para penulis yang kontra untuk mengungkap berbagai argumentasi data tertulis tentang keraguan hari Natal ini. (Abah Pitung)

Salam, selamatkan generasi Indonesia dari pendangkalan serta penyesatan Iman Islam.

Mengemis selamat Natal itu paling Irrasional.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun