Menurut Sartono Kartodirdjo, penulisan hikayat mengandung unsur raja sentrisme. Hikayat lebih bercerita tentang Raja dan kekuasaannya, sejarah diluar kerajaan tidak disinggung secara universal tetapi penulisannya bersifat parsial. Seperti yng diungkapkan oleh Azyumardi Azra, penulisan hikayat semacam ini lebih concern terhadap para raja dan keluarga istana atau petinggi negara; ia sangat tidak berminat membahas berbagi hal pada tingkat rakyat jelata. Akibatnya, sebagian besar penulisan hikayat ini hanya membicarakan perincian konversi para penguasa, keluarga kerajaan, dan pembesar negara lainnya.
2.Khabar
Mengenai istilah khabar ini Franz Rosental menyebutkan sebagai salah satu bentuk dasar historis Islam. Bentuk historiografi Islam yang paling tua yang langsung berhubungan dengan cerita-cerita perang dengan uraian yang baik dan sempurna yang biasanya mengenai sesuatu kejadian yang kalau ditulis hanya menjadi beberapa halaman saja. Dalam bahasa Aceh, khabar diistilahkan dengan haba yang berarti khabar. Haba merupakan suatu karya narasi yang berbentuk puisi.
3.Tambo
Istilah tambo berasal dari bahasa Minangkabau, yakni cerita historis tentang silsilah nenek moyang mereka. Tambo biasanya kebanyakan berisi penuturan sastra lisan dalam bentuk pepatah dan syair-syair yang Panjang. Tambo menceritakan adat, sistem pemerintahan, dan aturan kehidupan sehari-hari bagi orang Minangkabau. Tambo sering disampaikan oleh para penutur cerita (tukang Kaba) di tempat-tempat perhelatan yang sering diadakan oleh masyarakat.
Salah satu fungsi karya tambo adalah memperkokoh identitas kelompok dan memperkuat solidaritas serta dimaksudkan sebagai pelajaran yang dapat dipetik oleh masyarakat. Karya sejarah tradisional Ini (tambo) memuat banyak mitos, legenda, dan cerita tokoh. Tambo tentang asal usul Negeri menceritakan anak Zulkarnain berlayar dan berhenti di gunung merapi, ketika masih sebesar telur ayam, selanjutnya berubah menjadi daratan luas.
4.Kisah
Kisah biasa berisi tentang cerita pengembaraan seseorang dan rentetan kejadian yang dialaminya. Makna cerita ini mengalami perkembangan makna, karena kisah pengembaraan memiliki keterkaitan dengan suatu kelompok. Dengan demikian, kisah tidak hanya sebuah cerita tetapi juga sebagai pelestarian identitas kelompok dan contoh atau pelajaran untuk generasi berikutnya.
5.Silsilah
Silsilah merupakan bentuk historiografi yang sejak awalnya mengandung informasi sejarah. Silsilah berasal dari bahasa arab yaitu Al-Ansab jamak dari nasab yang berarti silsilah (geneology), yang bertujuan untuk menjaga kemurnian keturunan suatu kabilah. Penulisan silsilah di Indonesia juga bertujuan untuk mempertahankan identitas kelompok dan solidaritas dari keturunannya, namun sering terlihat sebagai pemujaan terhadap tokoh (baca: mitos). Silsilah tokoh dalam historiografi Islam tradisional sering dihubungkan dengan tokoh-tokoh terkenal sebelumnya seperti Nabi, wali, Ulama, dan Pahlawan Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H