Mohon tunggu...
Abah Faiq
Abah Faiq Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Suka Ilmu, Senang Menulis, Cinta Keadilan, Benci Kedzaliman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golput Menyurut

10 Mei 2014   19:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:39 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, persoalan keraguan terhadap kredibilitas calon. Sebagian orang bersikap apriori terhadap pemilu/pemilukada karena keraguan mereka terhadap kredibilitas para calon yang diajukan parpol. Mereka sejak awal sudah pesimistis terhadap para calon, kalaupun kelak mereka terpilih kemampuannya diragukan dalam melahirkan aturan untuk kemaslahatan orang banyak atau dalam mengelola pemerintahan secara baik dan benar.

Dan mungkin masih banyak lagi faktor yang menyebabkan sebagian warga masyarakat memilih golput pada pemilu maupu pemilukada. Namun demikian, saya pikir sikap tidak memilih wakil rakyat atau pemimpin bukanlah solusi untuk perbaikan di negeri ini. Kita diingatkan oleh ungkapan Ali bin Abi Thalib :  “Lebih baik dipimpin oleh orang yang zalim daripada negara tidak ada pemimpin.” Wallahu A'lam.

Jakarta, 10 Mei 2014

Salam Persaudaraan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun