5. Normalisasi Pornografi
Maraknya konten ini menyebabkan banyak remaja menganggap pornografi sebagai sesuatu yang normal dan bagian dari eksplorasi seksual mereka. Akibatnya, mereka sering mengabaikan risiko seperti penyakit menular seksual dan kehamilan tidak diinginkan.
Langkah-Langkah Preventif
Untuk mengatasi ancaman besar ini, berbagai pihak perlu mengambil langkah preventif dan proaktif:
1. Pemblokiran Situs Pornografi
Pemerintah perlu bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memperkuat pemblokiran situs pornografi. Data dari Kementerian Kominfo Indonesia (2024) menunjukkan bahwa hingga kini lebih dari 1 juta situs pornografi telah diblokir, tetapi tantangan besar masih ada karena munculnya situs-situs baru setiap hari.
2. Edukasi Teknologi untuk Orang Tua
Orang tua perlu dibekali dengan pengetahuan tentang cara mengawasi aktivitas digital anak. Aplikasi seperti Google Family Link dan Qustodio bisa menjadi solusi untuk membatasi akses anak ke konten dewasa.
3. Integrasi Pendidikan Seksual di Sekolah
Pendidikan seksual berbasis nilai agama dan budaya harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Laporan UNESCO (2022) menyebutkan bahwa edukasi seksual yang komprehensif dapat menurunkan angka perilaku seksual berisiko hingga 50%.
4. Kampanye Kesadaran Publik
Pemerintah dan organisasi masyarakat harus memperluas kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya pornografi, terutama di kalangan remaja.