> (HR. Ahmad)
Dengan ilmu agama, seorang laki-laki mampu mengendalikan nafsunya. Ia tahu bahwa kehidupan ini bukan sekadar mengejar kesenangan duniawi, tetapi harus diarahkan untuk meraih ridha Allah dan kebahagiaan yang kekal di akhirat.
Â
Perempuan dan Perasaan yang Berlebihan
Di sisi lain, perempuan dianugerahi kepekaan dan kelembutan hati yang luar biasa. Fitrah ini adalah keindahan yang Allah berikan agar perempuan menjadi tiang keluarga, penuh kasih sayang, dan mampu merawat generasi masa depan. Namun, bila tidak disertai dengan ilmu agama, perasaan ini bisa menjadi pisau bermata dua.Â
Perempuan yang terlalu larut dalam perasaannya bisa mudah terseret oleh emosi---baik itu cinta, kesedihan, kecemburuan, atau rasa takut. Tanpa bimbingan agama, seorang perempuan bisa membuat keputusan yang didorong oleh perasaan sesaat, yang akhirnya membawa penyesalan.
Al-Qur'an mengajarkan pentingnya berpegang teguh pada agama sebagai pedoman dalam hidup:
Â
> "... dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..."Â
> (QS. Ali Imran: 103)
Ilmu agama mengajarkan perempuan untuk tidak membiarkan perasaannya menguasai akal dan tindakannya. Dengan ilmu agama, seorang perempuan tahu bagaimana menyeimbangkan perasaan dengan logika, sehingga ia bisa membuat keputusan yang bijaksana dalam hidupnya, baik dalam urusan pribadi, keluarga, maupun sosial.