Visi guru penggerak yang dirancang, harus berdasar pada tujuan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkibhinekaan global, gotong royong, kreatif, mandiri dan bernalar kritis. Â
Visi adalah sebuah mimpi di masa mendatang. Tanpa visi, seorang guru atau sebuah institusi pendidikan, layaknya sebuah tim sepakbola yang tidak memiliki goal, hanya berputar-putar di tengah lapangan untuk mengocek bola. Tanpa tujuan. Hanya rasa lelah yang diperoleh oleh sebuah tim yang tidak memiliki tujuan.
Harapan untuk mewujudkan siswa yang religius, berkarakter, cerdas, cakap digital, mandiri, kreatif, santun, mampu meraih cita-cita sesuai kodrat mereka, dan hidup sejahtera lahir maupun batin, tentunya adalah mimpi dan cita-cita semua guru, karena pada dasarnya guru adalah orangtua kedua bagi murid mereka, dan tidak ada seorangpun orangtua di dunia ini yang berharap sesuatu yang buruk terjadi pada putra putri mereka.Â
Visi saya ke depan adalah "Mencetak Murid yang Religius, Mandiri, Kreatif, Cakap Digital, serta Bahagia Lahir dan Batin". Â Pembelajaran berdiferensiasi yang saya rancang ke depannya, merupakan salah satu upaya saya dalam mewujudkan visi tersebut, dan diharapkan bisa menjadi trigger (pemicu) tumbuhnya budaya positif di sekolah saya. Semoga apa yang saya cita-cita dan saya rencanakan mendapatkan ridho dari Allah SWT. Aamiin. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H