Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengajar dengan Hati, Memusatkan Perhatian Sepenuhnya pada Kebutuhan Murid - Tugas Koneksi Antar Materi Modul 1.3

27 Juli 2024   08:36 Diperbarui: 27 Juli 2024   14:30 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugas Guru adalah Menuntun, bukan Menuntut. Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi Encang Zaenal Muarif

Untuk mewujudkan visi guru penggerak, diperlukan prakarsa perubahan untuk dijadikan sebagai pemantik. Pendekatan ATAP (Aset, Tantangan, Aksi dan Pelajaran) digunakan dalam oenyusunan prakarsa perubahan tersebut. Aset dimaknai sebagai sebuah kekuatan yang dimiliki oleh guru penggerak yang bersangkutan dalam melakukan prakrasa perubahan tersebut, tantangan dimaknai sebagai hambatan yang akan muncul, aksi adalah upaya yang dilakukan untuk menyusun prakarsa perubahan. Sementara itu, pelajaran adalah hal bermakna yang bisa dijadikan hikmah positif dalam menentukan arah dan langkah perubahan. Prakarsa perubahan yang saya susun adalah "Mengajar dengan Hati, Memusatkan Perhatian Sepenuhnya pada Kebutuhan Murid".  

Prakarsa perubahan yang telah dirancang kemudian dikembangkan dengan menggunakan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA).  IA adalah sebuah pendekatan manajemen perubahan kolaboratif dan berbasis pada kekuatan. Model IA yang digunakan pada visi saya kali ini adalah model BAGJA, sebuah kata yang berasal dari Bahasa Sunda yang maknanya adalah bahagia. Diharapkan dengan menggunakan model ini, baik murid maupun guru dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Tahapan pelaksanaan BAGJA adalah sebagai berikut:

  1. Buat Pertanyaan Utama 

Pertanyaan utama dibuat untuk menentukan arah penyelidikan kekuatan/aset/peluang, mendefinisikan tujuan, memprovokasi atau menginisiasi perubahan. Pertanyaan utama yang saya rancang pada penyusunan visi penggerak adalah "Apakah selama menjalankan tugas sebagai seorang guru, saya benar-benar telah mengajar dengan hati?" . Adapun tindakan nyata yang dilakukan adalah melakukan refleksi diri sampai sejauhmana keikhlasan kita dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pendidik serta melakukan penelitian mendalam untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh murid kita.    

  1. Ambil Pelajaran

Digunakan untuk menuntun mengambil pelajaran atau hikmah. Pada tahapan ini kita menentukan bagaimana cara menggali fakta, memperoleh data, melibatkan multiunsur (diskusi kelompok kecil atau besar).

Pertanyaan pada tahapan ini adalah bagaimanakah cara mengimplementasikan "mengajar dengan hati dan memusatkan perhatian pada kebutuhan murid"? dan  Kekuatan apa yang kita miliki agar memudahkan diri kita dalam melaksanakan tugas mengajar dengan sepenuh hati dan memusatkan perhatian pada kebutuhan murid?

Sedangkan tindakan nyata yang dilakukan adalah Menggali informasi dari berbagai sumber, serta melalui diskusi dengan unsur pimpinan dan rekan-rekan guru, terutama mereka yang lebih berpengalaman, tentang konsep mengajar dengan hati dan memusatkan perhatian pada kebutuhan murid, serta menganalisis kekuatan diri agar dapat digunakan seoptimal mungkin untuk melaksanakan prakarsa perubahan mengajar dengan hati dan memusatkan perhatian pada kebutuhan murid.   

  1. Gali Mimpi

Menggali mimpi merupakan keadaan ideal yang diinginkan. Pada tahapan ini adalah menyusun deskripsi kolektif bila mana insiatif terwujud. Kemudian mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, dimana, siapa saja).

Pertanyaan pada tahapan ini adalah murid seperti apa yang saya harapkan di masa depan? Apakah saya yakin bahwa murid ideal di masa mendatang akan terwujud?

Sedangkan tindakan nyata pada tahapan ini adalah Meyakinkan murid akan tujuan mereka belajar adalah untuk menemukan jati diri sebagai pelajar Pancasila dan mengembangkan potensi mereka sehingga dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin tanpa ada ketergantungan kepada siapapun, memberikan pemahaman kepada murid bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, terutama orangtua, masyarakat, bangsa negara dan agama, serta meyakinkan diri, rekan-rekan guru, serta seluruh stake holder  bahwa jika ada kerjasama serta kolaborasi seluruh pihak, mimpi tersebut dapat terwujud.

  1. Jabarkan Rencana

Pada tahapan ini kita mengidentifikasi tindakan konkrit yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera, dan langkah inovatif yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian. Pertanyaan pada tahapan ini adalah "Langkah apa yang akan saya lakukan untuk menggapai mimpi tersebut?" Sedangkan tindakan nyatanya adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun