Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tugas Koneksi Materi Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak

14 Juli 2024   07:21 Diperbarui: 14 Juli 2024   07:36 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Screenshot pada Elaborasi Pemahaman bersama instruktur nasional, Ibu Sunengsih, Jumat 12 Juli 2024

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kesehatan dan kekuatan  untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pendidikan Guru Penggerak dari modul 1.1 hingga sekarang selesai modul 1.2.  Modul 1.1 berisi materi tentang refleksi filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara, sedangkan modul 1.2 mengupas tentang nilai dan peran guru penggerak. Semua materi pada kedua modul tersebut sangat berharga dan memberikan manfaat luar biasa bagi saya selaku CGP Angkatan 11.  

Refleksi ini saya paparkan dengan menggunakan metode yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway, yaitu dengan pola 4 F (Facts, Feelings, Finds, and Future) yang lantas diterjemahkan menjadi 4 P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran dan Penerapan ke depan).

Peristiwa (Facts)   

19 Juni 2024, setelah mengikuti pembukaan PGP secara virtual dan mengunggah fakta integritas serta mengerjakan pre test,  kami mulai mempelajari modul 1.1 tentang refleksi filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Alur belajar yang kami ikuti pada setiap modul adalah dengan menggunakan alur MERDEKA, yang merupakan akronim dari Mulai dari Diri, Elaborasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi Nyata.     

Jujur saja, secara pribadi saya sangat salut dengan gagasan alur MERDEKA ini, dan saya menilai bahwa orang-orang yang mengonsep strategi MERDEKA ini adalah sekumpulan orang cerdas, aset berharga di negeri kita Indonesia tercinta.

Pada modul 1.1 saya membaca artikel-artikel karya Ki Hadjar Dewantara, pemikiran-pemikiran beliau tentang sistem among dalam pendidikan, semboyan trilogi pendidikan yang terdiri dari ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani. Makna pendidikan sebagai sebuah tuntunan, tugas guru adalah menuntun murid sesuai kodrat alam dan zamannya untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin, membuat saya tersadar bahwa guru bagaikan seorang petani yang bertugas untuk menanam serta merawat tanaman, bukan untuk mengubah kodrat tanaman tersebut.

Diskusi pada ruang kolaborasi dan elaborasi pemahaman, baik pada modul 1.1 maupun modul 1.2 saya ikuti tepat waktu dan tanpa ada kendala yang berarti.    

Akhir Juni 2024, kegiatan modul 1.1 berakhir, yang sbeelumnya kami mengikuti paparan instrukur nasional pada elaborasi pemahaman. Kegiatan pada modul 1.2 dimulai pada awal Juli 2024. Pada sesi ini kami mempelajari bahwa otak manusia terbagi 3, batang otak (otak reptil), otak mamalia, serta otak primata (otak luhur). Materi yang dipelajari pada bagian modul ini terdiri atas tiga bagian, yaitu Bagaimana Manusia Tergerak, Bagaimana Manusia Merdeka Bergerak, dan Bagaimana Menggerakkan Manusia: menuntun Kekuatan Kodrat Manusia. 

Pada tahapan ini saya dan CGP lain diminta untuk Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan berdiskusi di forum diskusi yang telah disediakan di LMS. Dalam forum diskusi ini saya dan CGP lain diminta untuk mendiskusikan mengenai nilai dan peran guru penggerak. Saya memaparkan salah satu nilai Guru Penggerak yang membantu saya serta 10 kegiatan di sekolah yang merupakan implementasi nilai guru penggerak serta menanggapi tulisan rekan sesama CGP.

Momen paling penting atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah sebuah proses penyadaran dan motivasi intrinsik yang terjadi tanpa sadar, bahwa sebagai seorang guru  penggerak, saya harus memiliki nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid. Selain itu, saya harus berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, menjalin kolaborasi antar guru, serta mewujudkan kepemimpinan murid.

Semua nilai dan peran tersebut harus saya implementasikan dalam melaksanakan tugas saya selaku guru dalam menuntun murid sesuai kodrat alam dan kodrat zamannya untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Tugas saya bukan untuk menuntut murid agar sesuai dengan keinginan saya, namun harus berpihak pada kebutuhan dan keinginan mereka. Inilai esensi dari keterkaitan antara modul 1.1 dengan modul 1.2.

Guru penggerak harus memaksimalkan nilai dan perannya untuk menjadi seorang pembimbing yang profesional dalam mewujudkan transformasi pendidikan, yang tentunya harus mengedepankan kebutuhan murid.

              

Perasaan (Feelings)

Saat saya mengikuti berbagai rangkaian kegiatan dari mulai modul 1.1 hingga modul 1.2, saya merasa bahwa alam bawah sadar saya dibawa ke alam pemikiran Ki Hadjar Dewantara, yang puluhan tahun silam telah wafat. Saya sangat bersyukur bahwa saya diberi kesempatan untuk menyelami pemikiran beliau secara mendetail. Teori-teori para ahli psikologi tentang trapesium usia, cara kerja otak, psikososial dan materi lannya saya pelajari dengan kesimpulan bahwa seorang guru harus senantiasa mengutamakan otak luhur (primata) dalam mengambil keputusan.

Keputusan yang diambil dalam setiap tindakan, tentunya harus mengedepankan kepentingan murid. Nilai dan peran sebagai guru penggerak, saya yakini harus saya terapkan dalam menjalankan tugas sebagai guru.

Pembelajaran (Finds)

Banyak pembelajaran yang saya peroleh dari materi 1.1 hingga 1.2. Sebelumnya saya berpikir bahwa seorang guru tidak boleh "kalah" oleh murid. Namun setelah mempelajari modul 1.1 dan modul 1.2, saya berpikir bahwa seorang guru harus menghamba kepada murid. Menghamba di sini dalam artian bahwa apapun yang dilakukan oleh seorang guru, harus bermuara pada kebutuhan murid. Tugas seorang guru adalah mengantarkan murid menuju kebahagiaan lahir dan batin, menuntun mereka menjadi manusia merdeka, manusia yang mampu berdiri di atas kaki sendiri, sesuai potensi yang mereka miliki. Tugas saya adalah bagaimana caranya mereka mampu mengeksplorasi potensi mereka, membimbing bagaimana caranya agar mereka menemukan jati diri serta di kemudian hari terwujud menjadi pelajar Pancasila yang bahagia lahir dan batin.

Penerapan ke depan (Future)

 Pengembangan diri yang sederhana konkret dan rutin yang dapat saya lakukan untuk menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai guru penggerak adalah, saya akan berupaya untuk lebih meningkatkan profesionalisme saya sebagai seorang guru, dengan berpijak pada nilai dan peran guru peggerak yang telah saya fahami. Saya akan lebih mementingkan kebutuhan murid, dengan menjadi pendengar yang baik bagi mereka, meminta mereka memberikan umpan balik atas apa yang telah saya lakukan, baik di saat pembelajaran di kelas, maupun di luar kelas. Demi peningkatan kualitas pembelajaran, saya tidak akan alergi atas kritik dan saran, baik dari murid maupun sesama rekan sejawat.   

Saya pun akan terus belajar untuk mengembangkan diri, baik dari aspek akademik maupun non akademik. Ilmu IT yang saya kuasai sekarang harus saya perbaiki lagi agar saya dapat mengimbangi kodrat zaman. Saya akan mengikuti webinar-webinar yang sekiranya bermanfaat untuk menguatkan nilai dan peran saya sebagai guru peggerak. Saya tidak akan menjadi orang yang terburu-buru dalam mengambil keputusan. Saya pun akan berupaya sekuat tenaga untuk mengubah perilaku kurang baik menjadi baik.

Keteladanan diri, mulai dari nilai dan norma sosial, kedisiplinan, cara berpakaian, bertindak, berucap dan cara mengajar harus saya tingkatkan ke arah yang lebih baik. Berkolaborasi dengan rekan sejawat pun akan selalu saya lakukan dengan sering berdiskusi bersama MGMP, baik di tingkat sekolah maupun di tingkat kota Banjar. Saya akui, hal-hal di atas mudah diucapkan namun berat untuk dilaksanakan, namun dengan pembiasaan dan kegigihan, saya yakin saya akan bisa melakukannya. Tentunya, hal tersebut harus saya lakukan dengan penuh keikhlasan, dan ujung-ujungnya harus bermuara pada kepentingan murid.        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun