Perpaduan arsitektur modern kontemporer dan gaya Turki serta dekorasi khas Jawa Barat yang sangat memikat mata, di keremangan subuh yang syahdu. Setelah mandi dan sarapan di area mesjid Al Jabbar, Sabtu, pukul 06.30 kami melanjutkan perjalanan.
Body Rafting Situ Cileunca
Tiba di Pangalengan pukul 9. Bus berhenti di sebelah utara danau Cileunca. Menyusuri jalan setapak sekira 30 meter, kami berjalan menaiki perahu yang sudah disediakan.
Di tepian barat danau, kami menepi dulu. Kafe yang sudah dibooking CV Citra telah menyediakan penganan tradisional: pisang, bakwan juga kopi serta teh untuk mengusir hawa dingin yang menerpa badan.
Perahu karet telah tiba. Kami diminta  mengenakan helm dan pelampung. Setiap perahu karet itu dinaiki 5 penumpang. Genap 6 orang dengan pemandu. Petualangan pun dimulai.
Kami dibawa ke sebelah selatan danau. Untuk mempercepat perjalanan, 8 perahu karet diikatkan pada perahu mesin. Mungkin untuk menambah sensasi petualangan.
Di tepi selatan, kami turun. Perahu karet dipanggul oleh para pemuda setempat yang sudah menunggu. Naik dari Situ Cileunca, menyebrangi jalan raya. Menyusuri jalan setapak di Kampung Cibeunying ke arah sungai Palayangan.
Kali ini, petualangan yang sebenarnya dimulai. Kami kembali menaiki perahu karet lagi di arus sungai yang deras. Airnya bening dan wilayah sungai terlihat begitu bersih terawat dengan baik.
Menyusuri sungai sejauh 5 Km. Pemandu memberikan arahan. Jika mau belok kanan, kami disuruh pindah duduk ke sebelah kanan dengan aba-aba "kanan".
Sebaliknya, jika ingin belok kiri. Pemandu akan berkata "kiri", dan kami pun berpindah tempat duduk ke sebelah kiri.