Apakah teman-teman Kompasianer pernah berwisata ke Green Canyon atau Cukang Taneuh di Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran? Bagi yang belum, saya rekomendasikan untuk segera healing ke sana, untuk menikmati keindahan mahakarya Tuhan yang sungguh memanjakan mata dan pikiran kita.
Nama Green Canyon atau Cukang Taneuh (Jembatan Tanah) diambil dari fenomena alam yaitu terbentuknya jembatan dari  tanah di atas sungai, hingga nama sungainya pun dinamakan Sungai Cukang Taneuh. Jembatan alami ini menghubungkan 2 kecamatan, yakni kecamatan Cimerak dan Kecamatan Cijulang.
Namun, saya tidak akan bercerita tentang Green Canyon atau Cukang Taneuh ini lebih dalam lagi, karena sudah banyak sumber yang menceritakan Cukang Taneuh atau Green Canyon di berbagai media online.
Saya akan berkisah tentang sumber mata air yang mengairi sungai Green Canyon, yaitu Sumber Mata Air Muara Cibodas, Â yang terletak di Kampung Cibodas, Desa Cibanten, Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran.
Keberadaan Muara Cibodas inilah yang  mengalir hingga ke Green Canyon. Sebetulnya tidak hanya Muara Cibodas saja yang menyuplai aliran air ke Green Canyon, tapi ada juga Sungai Ciwayang yang bertemu dengan aliran Muara Cibodas di sebelah hilir Cibodas. Bedanya, aliran sungai Ciwayang akan berhenti menyuplai air di saat kemarau tiba. Berbeda dengan Muara Cibodas yang tak hentinya mengeluarkan mata air.
Muara Cibodas belum populer di kalangan wisatawan dari luar daerah. Padahal, jika tidak ada sumber mata air dari Muara Cibodas ini, sungai Green Canyon akan kering kerontang saat musim kemarau. Ibaratnya, Muara Cibodas ini bagaikan Kompasianer pemula seperti kita-kita, meski menyuguhkan tulisan yang bermanfaat, tapi belum terlalu dikenal, he-he..
Meski berada di area lahan pribadi, mata air yang terletak di bawah tebing ini masih sangat terjaga kelestariannya. Saking bersihnya, air yang keluar dari mata air terlihat biru, tetapi ketika sudah mengalir ke sungai, air tersebut terlihat sangat jelas kejernihannya.
Pemilik lahan, Dadang Darulkutni, mengatakan, sudah beberapa orang pengusaha yang datang untuk membeli lahan miliknya seluas 2 hektare ini, termasuk salah satunya perusahaan air mineral. Namun sampai saat ini, dia belum terpikirkan untuk menjualnya.
"Saya khawatir, jika berpindah tangan pada orang yang salah, lahan ini akan tereksploitasi tanpa aturan, sehingga merusak tatanan ekologi yang sudah terjaga sekian lama," kata Dadang, yang merupakan kasie Kebudayaan di Disdik Kota Banjar ini.
Memang benar, terlihat sekali kalau air yang keluar dari Muara Cibodas ini sangat bening dan dingin, segar sekali untuk dipakai berendam. Saat saya mencoba meminumnya, air ini terasa segar dan saya yakin, sangat layak dijadikan minuman kemasan.