Mohon tunggu...
Encang Zaenal Muarif
Encang Zaenal Muarif Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Lepas, Youtuber, Petani, Pebisnis Tanaman

Tak kenal maka tak sayang. Guru Bahasa Inggris di SMA Negeri 3 Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat. Pemilik kanal YouTube Abah Alif TV dan Barokah Unik Farm. Mantan wartawan dan Redaktur Pelaksana SK Harapan Rakyat. Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah sekaligus pendiri SMP Plus Darul Ihsan Sindangkasih. Kini aktif di PGRI dan diamanahi sebagai Ketua PGRI Cabang Kec. Banjar dan sekretaris YPLP PGRI Kota Banjar. Untuk menyalurkan hobi menulis, aktif menulis di berbagai media cetak dan media online. Karena seorang anak petani tulen, sangat suka bertani dan kini menjadi owner Toko Barokah Unik Tokopedia, yang menjual berbagai jenis bibit tanaman, di antaranya bibit kopi, alpukat dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pemilu: Rezeki Nomplok Pedagang Bakso, Jualan Dua Jam Dapat Jutaan Rupiah!

15 Februari 2024   18:21 Diperbarui: 17 Februari 2024   17:18 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu mendatangkan rezeki nomplok bagi beberapa kalangan pebisnis, dari mulai bisnis skala kecil hingga bisnis raksasa yang menggurita seperti halnya vendor penyedia perangkat Pemilu. Bisa dibayangkan berapa deretan angka nol dari proyek yang mereka dapatkan.

Namun, kali ini saya tidak akan bahas bisnis gedean, karena saya hanya orang kecil, pakai sarung juga masih kedodoran tidak ada yang pas, maka saya hanya mengulas pedagang kecil yang ikut kebagian rezeki saat Pemilu kemarin. 

Namanya Jamal, pedagang bakso Malang, padahal aslinya bakso buatan Cisaga Ciamis.

Saat mengikuti pencoblosan di TPS-nya, dia membawa serta bakso malangnya ke TPS.

Istrinya mengikuti Jamal ke TPS dengan berjalan kaki. Tega banget ya Jamal, gerobak dinaikin ke motor, istri dibiarkan jalan kaki, he-he.

Dokpri. Jamal mampir dulu menunggui mangkuk selesai dipakai pembeli. 
Dokpri. Jamal mampir dulu menunggui mangkuk selesai dipakai pembeli. 

Ditemani istrinya, dia melayani pembeli yang ternyata sangat membludak. Rata-rata, pembeli membeli dengan harga Rp 10.000-an per mangkuk. 

"Padahal sehari-hari, yang beli biasanya hanya Rp. 5.000 atau Rp 6.000. Ada juga yang 3.000, maklum lah kalau di kampung kan tidak seperti di kota yang pada banyak uang," kata Jamal. 

Perbincangan kami di teras rumah saya, hanya obrolan santai saja saat saya dan istri jajan bakso ke Jamal.

Setelah semalaman begadang karena jadi anggota KPPS, kehadiran Jamal keliling di depan rumah adalah momen yang tepat untuk mengobati kepala puyeng.

"Terus, dapat uang berapa kemarin?" tanya saya penasaran. 

"Justru itu pak, saya menyesal nggak bawa lebih banyak lagi. Pukul 10 sudah habis. Saya dapet sejuta seratus rupiah," katanya. Kok, sama persis dengan gaji anggota KPPS, batin saya. 

"Mangkal di berapa TPS?" tanya saya kepo.

"Hanya di 1 TPS tempat saya nyoblos, pak. Tadinya saya pikir harus keliling di beberapa TPS, tahunya, di TPS saya saja sudah habis," ujarnya.

"Berapa jam jualan?" tanya saya menginterogasi layaknya BAP seorang polisi. 

 "Hanya dua jam sudah habis pak. Untung istri membantu saya melayani pembeli, tangan saya nggak berhenti masukin bakso dan kuah ke mangkuk, he-he," katanya.

"Coba kalau bawanya lebih banyak ya, nongkrong di beberapa TPS, bisa dapet 10 juta," kata saya bercanda, sambil menyuapkan pangsit Malang yang kriuk-kriuk dan gurih. Mantap sekali bakso Malang ini. 

"He-he, iya pak. Tapi patokan rezekinya sudah segitu sih," kata Jamal.

Rupanya dia tipe orang yang paham akan rahasia rezeki, yang datang dan pergi tanpa bisa dipaksa.

Manusia hanya wajib berusaha saja. Hasil dan tidak, urusan yang di atas. 

Jamal ini mengingatkan saya kepada salah satu keponakan, yang namanya Jamal juga. Jamaludin Al Khotimi nama lengkapnya. Anak ke-6 dari 7 bersaudara kakak perempuan saya.

Jamaludin adalah seorang hafidz Qur'an dan kini sedang menempuh pendidikan di Aliyah Al Azhar, Mesir.

Ada kisah unik dengan Jamal keponakan saya ini, lain kali Insya Allah akan saya ceritakan.

Dokpri. Foto kiriman keponakan saya, Jamaludin Al Khotimi (berkopiah) di Mesir. Semoga sehat dan sukses selalu ya A Jamal, keponakan terbaikku. 
Dokpri. Foto kiriman keponakan saya, Jamaludin Al Khotimi (berkopiah) di Mesir. Semoga sehat dan sukses selalu ya A Jamal, keponakan terbaikku. 

Sekian dulu cerita tentang dua Jamal. Jamal yang 1 jualan bakso, dan Jamal yang satunya lagi sangat suka makan bakso. He-he.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun