Ada yang mentok di S2, karena faktor keluarga, usia, prioritas, sakit, dan lain-lain. Mereka tidak memiliki prospek profesoriat, cukup andalkan tridarma perguruan tinggi untuk bertahan. Mengajar satu keahlian. Bisa mengambil di tempat lain, bisa jadi di persekolahan, atau kursus, atau apapun.Â
Gosip Profesor abal-abal memang tidak mengenakan, tapi memang ada. Dengan modal kapital, bisa menembus reviewer tuna moral untuk diloloskan, walaupun jika dicermati, syaratnya belum mencukupi. Tempo sudah menyelidiki nya. Dosen swasta tidak sanggup sediakan dana, sebagian ada juga. Membeli profesorship, sementara perilaku dan akademik belum mencerminkan.Â
Rektor Unair meminta dengan teknologi, sangat betul. Transparansi akan muncul dan terbaca umum. Profesor A ahli apa, sudah menulis di jurnal B Scopus atau apa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H