Kembali lagi ke hakikat guru besar secara filosofis. Ketika orang biasa, atau dosen biasa berbicara, maka perkataannya dianggap biasa saja, walaupun dia berbicara hal yang berbobot. Tetapi seseorang bergelar Profesor, maka hendaknya ia berbicara dengan ilmu. Tidak berbicara hal-hal yang teknikal, prosedural, dan dangkal. Tetapi berbicara sesuatu hal yang universal, mendalam, teoretis, bisa jadi praktikal tapi berbasis riset dan juga beretika keilmuan.Â
Seseorang yang bergelar profesor bisa menerima perbedaan pandangan (secara ilmiah), dan memiliki kedewasaan dalam bergaul dan berinteraksi dengan semua kalangan masyarakat. Karena bisa jadi seseorang menjadi profesor pada bidang tertentu, tetapi di bidang lainnya ia bukanlah profesor. Seperti Profesor di Ilmu Farmasi, maka ia tidak akan kapabel jika berdiskusi membahas Politik Luar Negeri.Â
Demikian pula seorang Profesor lmu IPendidikan tidak sepantasnya berbicara pada forum yang membahas bidang ilmu lain yang kontras dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H