Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjaga Marwah Lembaga Pendidikan

18 Mei 2024   14:27 Diperbarui: 18 Mei 2024   14:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi FKIP UHAMKA (www.fkip.uhamka.ac.id)

Pada tayangan Nasdaily di media sosial. Nasdaily adalah nama tenar vlogger berkebangsaan Arab Israel, yang terkenal karena konsisten membuat video 1 menit membahas segala hal yang menarik para viewer dari berbagai bangsa. Nussair Yassin. Ketika si Nas mempelajari agama Yahudi selama sebulan, salah satu aspek yang ditonjolkan adalah debat. Pada agama Yahudi, kemampuan berdebat menjadi penting, dan ada pelatihannya. Perdebatan adalah salah satu cara untuk mencapai kebenaran. Secara berseloroh, Nasdaily menyebutkan inilah faktor kenapa banyak etnis Yahudi menjadi penerima Hadiah Nobel. 22% dari jumlah keseluruhan sejak diadakan tahun 1901 sampai tahun 2023. Padahal, kalua menurut Statistik, penganut Agama Yahudi hanya hanya 14 juta-an, menurut Wikipedia. Berbeda pendapat adalah hal yang wajar dalam dunia akademik. Pada kajian ilmu-ilmu social apalagi. Fenomena sosial terjadi akan terbatasi oleh ruang dan waktu. Maka perbedaan pendapat para pakar ilmu sosial adalah nyata. Keterbatasan dalam menerima kebenaran dari pihak lain, bisa jadi karena karakter budaya paternalistik, feodal, senioritas dan sejenisnya.

Maka forum debat ini perlu dijadikan sebagai tradisi pada perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang baik adalah perguruan tinggi yang membuka altar perdebatan sebagai tradisi ilmiah yang perlu dibuka selebar-lebarnya. Tidak masalah seorang profesor berdebat dengan seorang master, atau guru besar berdebat dengan mahasiswa tingkat diploma. Forum ini akan menjadi forum untuk perbaikan, agar tidak ada lagi orang yang menulis buku, lalu bukunya tidak berkualitas, dan kita masih menerima buku itu sebagai buku yang berkualitas. Buku yang tidak berkualitas, yang halaman daftar isinya tidak sesuai dengan halaman sebenarnya, pengutipan yang tanpa menyebutkan sumber kutipan, belum lolos uji plagiasi, serta tidak terdapat analisis dari penulisnya. Jika penulisan buku hanya sekedar memindahkan data dan fakta saja, maka semua orang -- saat ini -- bisa menjadi penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun