Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Jalan Raya PKP dan Kedai Kopi Baru

4 Maret 2023   14:15 Diperbarui: 4 Maret 2023   14:23 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman Depan Kampus PKP (Sumber: https://pkpdkijakarta.ac.id/)

Kantor pemerintah yang cukup penting juga ada di jalan ini. Pengadilan Agama Jakarta Timur. Bagi warga Jakarta Timur yang ingin mengurus urusan pernikahan dengan berbagai turunannya, harus melalui pengadilan agama disini. Di sekitar pengadilan ada beberapa kantor pengacara yang siap menawarkan jasanya, serta tukang fotokopi dan bisnis kecil lainnya.

Untuk pecinta olah raga, di jalanan ini ada dua tempat yang tidak bisa dilupakan. Pertama adalah Taufik Hidayat Arena. Sebuah Gedung olah raga milik legenda bulutangkis Indonesia, selalu siap untuk para olahragawan yang ingin menyalurkan hobinya, menguras keringat. Di dekat Kampus PKP juga ada Gedung Olah Raga, milik pemerintah. GOR Ciracas, disini juga bisa disewakan untuk olahraga bulutangkis dan lainnya.

Untuk pecinta kopi, di sepanjang jalan yang cukup pendek ini, sekarang memiliki warung kopi tradisional maupun gerai kopi kekinian antara lain: Halaman Pertama, Kopi Alegori, Meneer's Koffie, dan Kopigram. Sekarang kalau malam minggu, sepanjang jalan ini akan ditemui beberapa kesibukan para juru parkir yang mengatur keluar masuk kendaraan ke kedai kopi. Kedai Halaman Pertama dulunya adalah sebuah rumah tua tidak terurus, kini menjelma menjadi destinasi para pecinta kopi yang cukup popular. 

Terbukti jumlah pengunjung yang cukup ramai, terutama di akhir pekan. Dari beberapa kedai kopi yang ada disini, yang pernah disinggahi penulis adalah Meneer's Koffie. Sebuah kedai kopi yang merupakan alih fungsi dari lapangan futsal dan tempat cuci kendaraan. Sampai sekarang tempat cuci kendaraan masih berfungsi. 

Makanan dan kopinya bisa direkomendasikan bagi peminat makan bersama keluarga. Juga tersedia sambungan internet/wifi. Bertambahnya kedai kopi di sepotong jalan ini, menurut saya patut diacungi jempol, karena membawa produk lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pasca pandemi, akan membawa keseimbangan baru, dan budaya baru. Semoga kedai-kedai kopi lokal akan terus bertambah serta menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Keamanan di jalan ini kadang pasang surut. Suatu malam sekumpulan anak muda bermotor mengacung-acungkan senjata tajam sepanjang jalan ini. Sehingga suasana menjadi mencekam, setelahnya. Petugas satpam dekat rumah ditemani oleh petugas berseragam entah dari kelurahan atau kecamatan. Oleh karena itu, saya kira perlu dipasang CCTV sepanjang jalan ini. 

Agar peristiwa tawuran dan kekerasan jalanan lainnya tidak terjadi. Kalaupun terjadi, dapat ditangani dengan lebih terukur. Kadang juga terhembus kabar adanya korban hipnotis, atau perampokan pada jam-jam tertentu di sekitaran jalan ini. 

Memang bagi warga Jakarta, dan warga non Jakarta juga, untuk hidup di Jakarta ini diperlukan kehati-hatian pada berbagai kesempatan. Jangan mudah percaya, dan jangan terlalu merasa nyaman. Waspadalah... waspadalah. Menurut teori sosiologi perkotaan, daerah perbatasan antara kota dan luar kota adalah daerah yang rawan untuk terjadinya kriminalitas. Karena pelaku kriminal di kota akan mudah keluar melalui pinggiran kota. Demikian pula pelaku kriminal di luar kota, akan merangsek masuk ke kota melalui pinggiran kota. Organisasi kemasyarakatan yang bahu membahu menjaga keamanan di sekitar jalanan ini bernama

Penduduk yang tinggal sekitar jalanan ini, umumnya adalah di pemukiman biasa, walaupun  sudah muncul beberapa jenis perumahan terbatas, yang disebut sebagai kompleks, dengan dijaga oleh Satpam. Namun kompleks tersebut sudah menyatu dengan pemukiman biasa. 

Sehingga pada RT tertentu, memiliki petugas sampah dan petugas keamanan tersendiri. Mereka dibayar dengan iuran RT dan biasanya dipasang portal palang pintu jalanan per RT. Sudah jarang sekali orang yang mau untuk ronda malam disini. Walaupun ada beberapa bapak-bapak yang senang bersosialisasi dan mengadakan ronda malam. Sekedar mengisi malam minggu dengan main kartu dan minum kopi bersama di dekat portal jalanan. Kalau iseng memutari jalanan di pemukiman penduduk. Akan ditemui juga garasi mobil, maupun mobil parkir di jalan. Mobil itu jarang dipakai, karena tidak efektif dan efisien. Lebih sering bersepeda motor, karena lebih cepat dan murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun