Mohon tunggu...
Aat Suwanto
Aat Suwanto Mohon Tunggu... Administrasi - hirup mah ngan saukur heuheuy jeung deudeuh

Tukang main, sesekali belajar menjadi pemerhati dan peneliti serta penulis (dengan 'p' kecil) di bidang Pariwisata, selain juga menulis essai di bidang humaniora, serta menulis cerpen dan novel terutama dalam bahasa daerah Sunda.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan Manajerial BUM Desa

15 Desember 2018   08:45 Diperbarui: 15 Desember 2018   16:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bahkan sebenarnya para penentang dari inovator desa tadi bukanlah masyarakat awam, namun justru mereka yang selama ini dianggap melek pendidikan. Celakanya mereka merupakan pemimpin informal yang telah terlanjur menjadi panutan di masyarakat.

Tak perlu heran pula jika penentangan bahkan dilakukan oleh aparat pemerintahan desa itu sendiri. Penentangan terjadi, disatu sisi, sebagai akibat kegagalan demi kegagalan pembangunan, terutama sektor ekonomi, yang kerapkali terjadi di tingkat pedesaan.

Disisi lain, kehadiran orang-orang visioner seringkali justru menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya kekacauan terhadap segala tatanan kebiasaan yang telah mentradisi di masyarakat desa. Termasuk didalamnya kekhawatiran akan terusiknya kedudukan sosial mereka di masyarakat.  

Ciamis-Halmahera Selatan, September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun