Mohon tunggu...
Nur Rizqi Putra
Nur Rizqi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - belum bekerja

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyajian Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Bersosial di Lingkungan Rumah

25 Juni 2022   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2022   08:19 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya kita hafal semua sila Pancasila, patut dipertanyakan jika sebagai warga negara Indonesia tidak hafal sila-sila yang ada dalam Pancasila. 

Dari sila pertama sampai sila kelima memiliki makna baik dan berguna sebagai pendoman hidup.

Nilai-nilai yang terkandung Pancasila penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa?

Yah, coba kalian amati, Pancasila sendiri sebagai pondasi negara ini. Ibarat tanpa adanya pondasi bangunan, bangunanya akan runtuh yang maksudnya negara pun akan bercerai-berai. Di negara Indonesia, kerukunan adalah hal yang sudah melekat dari turun-temurun. masyarakat Indonesia senang menyambut terhadap orang baru kenal Kita atau bahasa kerennya "welcome abis". Kita bisa melihat satu diantaranya adalah masyarakat dalam pedesaan.

Berbeda halnya masyarakat yang tinggal di perkotaan, sekarang sudah mulai berkurangnya nilai-nilai pancasila karena terpengaruhnya budaya luar. Namun, tidak semua masyarakat yang tinggal di perkotaan seperti itu, termasuk salah satunya wilayah pemukiman perumahan yang saya huni, masih menerapkan nilai-nilai Pancasila.

Pasti kalian pernah tahu tidak sedikit perumahan yang terkenal tetangganya atau penduduknya ada yang acuh tak acuh bukan? 

Tanpa basa basi mari kita simak tuntas soal perumahan Kahuripan Nirwana Village yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Tepat di kompleks blok BD, kami masih memegang nilai-nilai dalam Pancasila, yakni kegiatan rutinitas tertentu seperti memperingati hari-hari besar HUT Kemerdekaan Indonesia, hari raya idul fitri, budaya tasyakuran, kerja bakti dan pengajian rutin setiap hari malam kamis kerap kami lakukan bergiliran di kompleks kami. Ditambah lagi budaya khas warga disini kerap kali bila ada suatu pergelaran acara yang disebutkan di atas tadi, tentunya bagi kami makan-makan bersama adalah kegiatan wajib ada.

Tahun lalu, kita dihadapi cobaan dengan adanya kasus wabah penyakit Covid-19 yang tinggi, sehingga kita mau beraktivitas pun, jadi terbatas, yang biasa kumpul-kumpul sekarang hanya bisa di rumah saja. Kebijakan PPKM yang lama mengharuskan kita tetap di rumah demi bertujuan agar wabah covid-19 tidak menyebar, sehingga membuat bosan dan serasa kompleks kami sepi layaknya kuburan.

Alhamdulillah di tahun ini Sekarang di tahun yang mulia ini, kasus besar itu pun terhitung mereda dan kendor, karena upaya ditemukannya vaksin, yang di mana kebijakan PPKM akhirnya ditiadakan. Kita bisa bernafas lega karena akhirnya sekian lama di rumah dapat beraktivitas di luar lagi walau tetap dengan saling menjaga protokol kesehatan. Sekarang Kompleks blok kami sudah mulai ramai lagi banyak anak-anak kecil bermain, saya pun juga akhirnya bisa kumpul-kumpul bareng dengan teman-teman saya lagi yang pastinya  Ini adalah kabar baik bagi kita semua 

eh, nampaknya dari tadi saya terlalu asyik bercerita tentang kompleks saya deh, hehe

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun