Mohon tunggu...
Aaron Simanjuntak
Aaron Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang Belajar Menulis Dengan Baik...

"Ekspresikan dirimu seperti orang biasa, tetapi berpikirlah seperti orang bijak. Berpikirlah seperti orang bijak, tetapi bicaralah seperti orang kebanyakan.” 

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Orkestra Pemulihan Ekonomi Nasional dan Potensi Resesi Ekonomi

9 Agustus 2020   01:53 Diperbarui: 11 Agustus 2020   17:19 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi resesi (sumber: forbes)

Sementara itu, usaha yang terkait dengan penyediaan akomodasi dan makan minum, juga merosot tajam sampai dengan 22,02%. Ini dampak langsung dari ditetapkannya pembatasan sosial di masing-masing daerah.

Berbeda dengan beberapa sektor diatas, dalam beberapa bulan sejak diumumkannya status pandemi covid-19, sektor informasi dan komunikasi, pertanian, kehutanan, serta real estate, dilaporkan mengalami pertumbuhan yang positif. Walaupun pertumbuhannya masih termasuk sangat kecil dibandingkan sebelum pandemi.

Jika dilihat dari sisi pengeluaran, khususnya pengeluaran konsumsi rumah tangga, penurunan dalam sektor ini merupakan sumber utama terjadinya kontraksi perekonomian di Indonesia.

Hal ini disebabkan, karena komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan penggerak terbesar sebagai pemicu utama dalam perputaran sistem perekonomian kita. Perekonomian Indonesia sampai dengan 57,85% digerakkan oleh sektor ini.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Disaat kemunculan kasus covid-19 sampai ditetapkan menjadi bencana nasional non alam, pemerintah bergerak cepat memberikan bantuannya. Umumnya bantuan berbentuk insentif pemerintah ini diarahkan bagi kelompok masyarakat yang rentan mengalami dampak ekonomi akibat covid-19. 

Bentuk insentif pemerintah ini, antara lain: Program Keluarga Harapan (PKH), Program Kartu Sembako, Program Kartu Pra Kerja, diskon tarif listrik, stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan social dana desa, dan percepatan program padat karya tunai.

Keseluruhan program diatas, dijalankan pemerintah dalam rentang bulan April sampai dengan Juni. Efektivitas program ini tentunya diharapkan mampu meredam penurunan ekonomi sebagai akibat dari covid-19. 

Namun sepertinya program diatas tidak optimal mengimbangi dampak ekonomi dari covid-19. Dan jika dihubungkan dengan  pengumuman pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk triwulan II-2020, oleh BPS RI (05/08/2020), yang menggambarkan adanya kemerosotan aktivitas ekonomi sebesar 5,32% (yoy) sejak  April sampai dengan Juni, dapat ditemukan korelasi antara tidak efektifnya program yang dibuat dengan dampak yang ada.

Untuk itu, dalam upaya mengakselerasi peran pemerintah dalam upaya memitigasi dampak pandemi covid-19, pemerintah secara proaktif menginisiasi program untuk menangani covid-19, dan sekaligus juga memulihkan perekonomian nasional. 

Program ini yang kita kenal dengan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Melalui program ini, insentif pemerintah dikucurkan kurang lebih sebesar Rp. 695,2 Triliun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun