Pak Kades baru saja menghubungiku dan meminta untuk mengantarkan makanan untuk Raya dan teman-temannya. Aku segera bergerak ke rumah Pak Kades untuk mengambil makanan. Setelah itu, aku kembali beranjak ke penginapan. Sesampainya di sana, aku menemukan Raya tengah termengu di teras.
"Assalamu'alaikum...." ucapku mengejutkan Raya.
"Wa'alaikumsalam. Eh, Mas Jagat. Ada apa, Mas?" tanyanya manis.
"Ini saya disuruh Pak Kades mengantar sarapan buat kamu dan yang lain," ujarku memberi tiga nasi kotak kepada Raya.
"Waduh. Pak Kades baik banget, sampai disediakan makanan juga, 'loh. Terima kasih, ya, Mas. Sampaikan juga untuk Pak Kades," cetus Raya tersenyum.
Raya memberikan makanan untuk kedua temannya yang berada di dalam. Selanjutnya, ia kembali keluar dan menyantap makanannya di teras. "Mas, sudah sarapan?"
"Sudah, Mbak." Aku tersipu.
"Loh, panggil Raya aja. Aku, 'kan, lebih muda dari Mas," katanya tertawa kecil.
Aku tersenyum. Sesekali memandang wajahnya yang sedang menyuap nasi membuatnya bertambah ayu.
"Oh iya, Mas. Nanti jam setengah 9, antar saya dan teman-teman ke balai desa, ya. Kalau dilihat dari jadwal, kami akan mengadakan pertemuan dengan anak-anak di desa ini untuk ikut dalam pembelajaran bersama kami," kata Raya sembari meneguk minuman.
Selanjutnya, aku menghubungi Saga untuk datang ke penginapan. Tak lupa kuingatkan untuk membawa sepeda motornya yang nantinya akan digunakan memboncengi Raya dan teman-temannya ke balai desa. Sementara Raya kembali ke dalam untuk segera berkemas karena jam sudah menunjukkan pukul 8.00 WIB.