“aku ini tukang kebun, aku tau rasa nasi dan puisi, keduanya bukanlah barang substitusi", jawab presiden yang menyamar sebagai tukang kebun.
“tapi kau bukan tukang kebun sejati” jawab si ibu itu lagi
Sang presiden yang menyamar sebagai tukang kebun itu terdiam sejenak, “benarkah?” tanyanya seperti kepada dirinya sendiri...
Hening di hati, sementara puisi-puisi yang menggelegak dalam wajan makin menyayat.
"Oke", lanjut sang presiden yang sedang menyamar sebagait tukang kebun, ‘kalau begitu aku tidak boleh melakukan ini, sebaiknya ibu segera menghubungi RT/RW untuk membuat surat keterangan miskin”
Sang prseden itu kemudian pulang ke istana dengan membawa kembali sekarung beras yang berlogo burung garuda dan bertuliskan “jangan pakai ganco”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H