Memoar Bawang
Sungguh.
Kulit ganti tahun menjelang Ibu. Tiada.
Ibu memamah kulit durhakanya, anak. Sungguh.
Perih mata Bapak.
Penyesalan mengalir, cuma.
Sakti mata Bapak.
Harapan keringat, hanya.
Merah mata Ibu.
Rabun melumas bawang memoar.
Limpah mata Ibu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!