Di era new normal ini, tren bersepeda mulai menggeliat. Dahulu kala sempat hadir tren batu akik kini tinggal kenangan, tren futsal kini hanya yang benar-benar hobi saja, tren burung ( hanya segelintir orang karena harga burung mahal apalagi burung sendiri hanya istri yang boleh membeli).
Nah sekarang muncul tren baru yakni bersepeda. Lihat saja di jalanan akan anda temui orang -- orang yang tiduran bersepeda. Ya, walau hanya dijadikan hobi saja namun tren ini jelas positif. Teman saya bilang : di era pandemi ini bukan hanya para istri yang positif hamil, kesadaran akan kesehatan juga semakin positif. Buktinya : tren sepeda !
* FAEDAH BERSEPEDA
Banyak kok manfaat bersepeda diantaranya : mengendalikan berat badan ( keringat akan keluar, kalau keringat anda ditimbang beratnya 10kg saya jamin anda tidak akan gemuk), Mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, mengurangi risiko kanker dan diabetes, Meningkatkan kekuatan keseimbangan koordinasi otot tubuh dan mengurangi stres ( bosen di rumah aja, cuci mata juga penting ya kan.. )
Sepeda juga mangajarkan kita bagaimana menyikapi hidup. Beberapa pelajaran berharga enam juta dollar dari kegiatan bersepeda :
1. Terkadang kita akan melewati jalur berliku yang penuh batu
Demikian juga hidup akan ada rintangan dan halangan namun semua itu harus kita terjang. Maju terus!
2. Ketika roda sepeda berputar, pentil roda silih berganti atas dan bawah
Kadang ada kalanya kita di atas, ada kalanya juga di bawah, ada kalanya senang, ada kalanya sedih. Itulah roda kehidupan
3. Pantang menyerah ketika terjatuh dari sepeda. Bangkit, semakin cepat sampai tujuan
Sepeda mengajarkan kita untuk tidak mudah menyerah. Bayangkan jika kita jatuh dari sepeda lalu kita hanya menangis dan merenung tanpa mau bangkit untuk mengayuh lagi pasti kita akan digerus waktu. Demikian juga dengan kehidupan kita harus bangkit.
4. Bersyukur dengan sepeda yang kita miliki dan Jangan membanding-bandingkan dengan sepeda orang lain
Karena membandingkan pasti ke yang lebih tinggi maka cobalah jangan melihat yang lebih tinggi. Nikmati dan syukuri dulu apa yang kita punya.
* CERITA SEPEDAKU
Awal mula saya bersepeda adalah sepeda jenis jengki. ( Sebenarnya nama aslinya adalah "yankee". Sebutan ini diperuntukkan oleh orang Amerika. Istilah ini muncul ketika orang Amerika pada tahun 1960-an dapat menginvasi Indocina ). Saya bersepeda jengki pas eranya sekolah SD -- SMP.
Kemudian tren sepeda onthel hadir di era SMK. Banyak komunitas onthelis di desa-desa bahkan sempat di bikin grup facebook. Sepeda onthelis atau yang di daerah saya di kenal sepeda unta ( mungkin karena bentuknya merupai badan unta ) yang paling bergengsi merk gaselo ( aslinya gazelle ) yang harganya bisa puluhan juta. Sangat berbanding terbalik dengan sepeda jangki yang boleh dibilang sangat merakyat.
Nahh.. Baru-baru ini saya punya sepeda lagi. Jenis MTB merk Polygon Premier 4. Walau terbilang mahal untukku namun di sebagian orang sepeda jenis ini bisa dikatakan sepeda pemula. Ah bodo amatlah! Ya penting bisa saya gunakan. Lumayan juga kalau buat beli pecel lele, ngurangin ongkos bensin heuheu.
* DAN AKHIRNYA ...
Semoga tren ini akan terus berjalan dan semoga semakin menumbuhkan kesadaran akan gogreen. Kita sudah muak dengan polusi dimana-mana, nah sepeda adalah solusi anti polusi dan semoga fungsi bersepeda akan meningkat dari hobi pas wekend menjadi kegunaan sehari-hari. Saya membayangkan di Indonesia akan ada tol khusus sepeda dan jalan khusus bersepeda. Kalau semua mau bersepeda, barangkali mimpi itu akan lebih cepat terwujud. SALAM GOWES TIPIS -- TIPS !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H