Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tulisan di Bokong Truk yang Menandakan Sopir Truk adalah Seorang Filsuf

25 Januari 2018   13:38 Diperbarui: 25 Januari 2018   14:55 5285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

brilio.net
brilio.net
Tulisan simpel dan berkelas yang menandakan penulisnya adalah orang yang tingkat keperdulian tinggi kepada pasangannya sebab mengingatkan pulang dan juga optimis walau 'janur kuning' sudah melengkung, walau jambu alas tetap kutunggu jandamu cah ayu. Demikian kata pujangga filsuf sopir truk

5. Utamakan bayar hutang

Lagi-lagi ini sebenarnya tulisan yang bagus sekali. Kita mengerti berlalulintas adalah pasti mengutamakan keselamatan. Dan artinya jika orang itu sudah mengerti maka tidak diperlukan lagi bagi orang tersebut sebab sudah mengerti, justru hutang yang seringkali berbahaya. Copotlah hutangmu tapi jangan copot kutangmu. Para filsuf sopir truk mengajarkan kepada kita tentang pentingnya bayar hutang.

6. Surga ditelapak kaki ibu

brilio.net
brilio.net
Jika melihat gambarnya, itu adalah ketidaksopanan yang salah taruh. Tetapi jika berfikir mendalam dan belajar mengetahui jasa-jasa orangtua terutama ibu maka menaruh kaki ibu di muka pun belum dapat menggantikan kasih sayangnya kepada sang anak. Dan kaki adalah jalan maka para filsuf sopir truk hendak menunjukan bahwa sang ibu hendaknya mengajarkan anaknya untuk tidak tersesat dalam perjalanannya mengarungi kehidupan.

7. Hajar jahanam, Pacar isi ulang

Meskipun tulisan ini untuk dewasa sebab memang tidak ada hajar firdaus. Para filsuf supir truk mengingatkan kepada bapak-bapak supaya kuat di ranjang dan mengingatkan kepada kawula muda untuk jangan suka isi ulang kalau pacaran sebab hanya galon yang isi ulang.

8. Ngebut adalah Ibadah semakin ngebut semakin dekat dengan Tuhan

Para filsuf sopir truk yang sudah teruji tingkat kengebutannya memberi wejangan supaya jika ngebut ingat potensi kematiannya. Sebab semakin ngebut justru semakin dekat dengan Tuhan yakni meninggal dunia.

Demikian 8 wejangan super nyeleneh dari para filsuf supir truk, mereka layak mendapatkan hadiah Nobel kategori filsuf jalanan. Anda setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun