Lebih licin daripada sutra,lebih lihai daripada tupaiÂ
Kini dengan lawan baru, papa itu  lolos lagiÂ
Ada apa dengan hukum di negeri ini ?Â
Apakah memang nyata bahwa hukum bisa dibeli ?Â
Masihkah kita harus mengangkatnya sebagai juru rakyat kembali ?Â
Masihkah kita harus percaya pada yang katanya wakil rakyat ?Â
Ku hela nafas yang panjang
Tuk terus berusaha menerjang
Ada kalanya memang kita harus berteriak lantang
Usir koruptor lewat barisan genderang
Ku coba membisingkan gelisah pada rakyat
Tuk terus memaksa pemimpinnya taat
Alangkah ngerinya suaraku hanya bualan sesaat
Udarakan lawan koruptor hanyalah guyonan rakyat
Tandai saja papa dan partainya
Ngapain memilih yang hanya bikin pening kepala
Papa itu memang kini menang di dunia
Namun ada saat dimana rimba menyapa
Jika KPK menerjang dengan sengatan bukti-bukti
Maling rakyat bikin acara dikebiri
Jika tipikor tak bisa diduiti
Ada prapengadilan yang bisa suapi
Papa itu memang terbilang maling kelas elit
Skenariokan kalau harus dibikin sakit
Tapi rakyat sudah terlanjur melilit
Ucapan sang papa hanyalah bulshit
Selamat berbahagia wahai koruptor
Sukses dan tentram dari duit kotor
Teruskan saja kau molor-molor
Bila perlu tonton manusia yang hanya memakai kolor
Demikian sajak kekecewaan dari rakyat biasa
Mosi tidak percaya kepada penguasa
Yang merindukan bersatunya rakyat dan mahasiswa
Mengulang lagi kekuatan dari jutaan suara