Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa "Pause"

28 Mei 2017   02:58 Diperbarui: 28 Mei 2017   03:29 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

oleh : Aamir Darwis

catatan maiyahan

UMAT adalah orang dengan pemikiran/filosofi hidup yang sama contohnya umat Muhammad itu artinya orang yang sejalan dengan Muhammad.KAUM adalah orang yang bersama-sama menjalankan kesamaan tujuan dan pola hidupnya mungkin berbeda tapi punya tujuan yang sama.RAKYAT adalah sekumpulan orang yang berbeda disatukan dalam lingkup wilayah.

PUASA bisa SAUM atau SIAM dan mungkin goalnya berbeda.jikaSAUM itu Puasa hanya karena kewajiban dan dituntut ikhlas karena diwajibkan oleh Allah tapi jika puasa selesai mungkin tidak membekas atau tujuan yang utamanya belum didapatkan.terbukti jika puasa orang ramai-ramai mengislamkan dirinya bahkan tempat atau televisipun berubah ngislam.kafeislam,mall taqwa,atau supermarket iman bertebaran dimana-mana tapi itu hanyalah bungkus yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan.mengapa? lihatlah jika  bulan puasa selesai.kafe islam dan sejenisnya akan berubah menjadi kafe biasa lagi.dan ini fenomena yang lumrah di masyarakat kita yang seharusnya kita perbaiki itu.

Sedangkan SIAM itu sendiri adalah orang yang bertaqwa yang menjalankan puasa bukan hanya kewajiban semata tetapi ia juga memandang puasa itu sebagai sarana PAUSE hawa nafsu buruk dan sejenisnya dan ia akan menggunakan ilmu puasa bukan hanya puasa ramadhan itu sendiri.puasa bisa juga diartikan puasa keinginan atau menahan amarah atau tirakat.Sebagai contoh gadjah mada yang sumpah palapa (tidakan akan makan palapa sebelum kemenangan didapat) ini juga bisa dikatakan puasa dan kita harus belajar bagaimana Gadjah Mada dengan puasanya ia bisa menjadi tokoh yang begitu terkenal seantero nusantara.

Kita juga harus punya puasa pause jika ingin cita-cita kita terpenuhi.apa-apa yang dapat menghalangi jalannya cita-cita kita,kita puasani dan apa-apa yang menggoda kita untuk berpaling dari cita-cita kita,kita pausekan.

Pola pikir juga bisa dikatakan pembelajaran puasa.apa kita hanya menjalankan kewajiban kita hanya karena kesukaan atau ketidaksukaan kita atau memang murni karena keeikhlasan kepada Tuhan.jika keikhlasan harusnya kita menjalankan walau suka atau tidak suka kita jalankan bukan?

Seperti halnya kebenaran yang kebanyakan orang pikir kebenaran itu absolut tetapi nyatanya kebenaran itu berurutan.Adakebenaran pribadi,kebenaran bersama dan kebenaran tuhan.danakan terjadi masalah jika kebenaran pribadi disamakan dengan kebenaran tuhan.Sebagai contoh ada seorang katakan  itu namanya Mudin ia sering pergi ke tempat psk dan suka bawa minuman arak ke rumah.orang lain yang melihat dengan kebenaran pribadinya ia menyangka Mudin itu orang yang sering main psk dan pemabuk akhirnya ia dijuluki pemabuk dan lelaki hidung belang.tetapi kebenaran tuhan berkata lain,ternyata ia sering ke tempat psk adalah untuk memberi uang kepada psk supaya psk itu tidak melakukan mesum itu artinya ia sudah menolong psk supaya tidak berbuat dosa dan ia membawa minuman arak ke rumah lalu ia bunag arak itu ternyata bertujuan supaya mengurangi orang mabuk karena dengan membeli arak ia sudah mengurangi arak.gimana jika terjadi seperti ini? Kita tidak punya hak untuk berprasangka buruk kepada orang lain bukan?

Tetapi kini yang terjadi justru kebenaran pribadi digabungkan dengan kebenaran bersama untuk menipu masyarakat atau menggiring masyarakat dengan opini yang sesuai dengan kepentingannya.Lihatlah sekarang dengan media kita.hampir semuanya kebenaran disisipi kepentingan mereka.politik sudah masuk ke media kita.Metro dengan Nasdemnya,TVONE dengan golkarnya atau MNC dengan perindonya.masihkah kita mengambil kebenaran utuh dari media-media sperti itu?

Kembali ke PUASA PAUSE. bagaimana bangsa kita bisa lepas dari krisis 98 yang kebanyakan Negara barat menyangka Indonesia akan sulit lepas dari krisis itu.ternyata kuncinya adalah bangsa kita sudah PUASA PAUSE dari dulu.masyarakat kita sudah terbiasa miskin,dan terbiasa hidup dengan pola hidup yang sederhana.tetapi akhir-akhir ini kita dijejali dengan pola pikir konsumtif yang jelas jauh dari leluhur kita.kita dipaksa membeli yang bukan kita butuhkan dan kita membeli hanya karean keinginan sesaat dan itu sangat miris ditengah ekonomi yang tidak menentu ini.semoga kita bisa menjadi manusia yang tahu kebutuhan dan bisa menjalankan pola hidup sederhana.sederhana bukan miskin lho?

Hal ini berbeda dengan di Negara barat dimana mereka mungkin tidak tahu puasa dan mereka cenderung konsumtif terbukti dengan kepemilikan kartu kredit yang banyak.bahkan anak sekolah disana sudah punya kartu kredit.sangat miris bukan? Lihatlah yunani bagaimana Negara itu terseok-seok menghadapi krisis yang terus menerus.

Ternyata bukan hanya PUASA kita juga bisa bealajar dari manusia syahadat,manusia sholat,manusia zakat dan manusia haji.Yangtentunya semua itu akan menjadikan pondasi yang sangat kokoh nan tangguh yaitu islam yang sebenarnya islam.Manusia syahadat bisa diartikan dengan niat atau tujuan awal yang tentunya adalah pondasi pertama menapaki Dienul islam.Masyarakat sholat itu adalah kerja keras atau yang nguli gawe bisa gawe apa saja sesuai konteks tertentu.masyarakat zakat mungkin bisa diartikan distributor atau menyebarkan ke masyarakat  berbagi ke masyarakat dan Masyarakat haji bisa diartikan cita-cita yang harus kita raih.kita harus meraihnya sekuat tenaga kita.

Kembali ke Negara.kita menganut Negara hukum yang republik dan UUD sebagai pedoman hidup bernegara.bukan pedoman hidup seluruhnya karena pedoman hidup itu ya islam dengan Qur’an dan alhaditsnya.Cak Nun pernah membahas tentang Negara akhlak.dimana akhlak itu lebih tinggi dari Negara dan akhalak/moral adalah sesuatu yang kini semakin luntur dari peradaban Indonesia.Sebagai contoh jika ada seseorang melihat insiden kecelakaan misalnya kecelakaan lalulintas dan korbannya sekarat tetapi orang itu lewat begitu saja.tidak salah sih secara hukum tetapi secara akhlak jelas sangat salah.seharusnya ia menolong korban itu bukan? Tetapi orang itu mengelak dengan alasan apa salah secara hukum?ternyata  Akhlak lebih penting bukan?

Bicara tentang Negara bicara juga tentang yang menyangganya yaitu orangnya dan pangannya.kenapa pangan?  Karena pangan adalah yang menyangga hidup manusia secara badan.dan petani merupakan manusia mulia karena ia yang menghasilkan pangan untuk konsumsi badan kita.walausebenarnya Allahlah yang mengatur semuanya.karena untuk menghasilkan beras misalnya.kitamembutuhkan air dan cahaya matahari yang Alhamdulillah Allah menggratiskan untuk kita.coba jika disuruh bayar? Ini yang sering kita lupakan kita menikmati makan saja padahal untuk prosesnya sangat lama dan semoga kita semakin peka supaya kita dapat selalu bersukur kepada Allah.dan kita dapat belajar puasa pause untuk kehidupan kita sehari-hari.amiiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun