Mohon tunggu...
Aafajar
Aafajar Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Pembelajar Yang Tidak Pernah Pintar (email : aafajaroke@gmail. com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Bekamer" Pesimis karena 15 Ramadan Jatuh pada Hari Jumat

5 Mei 2020   12:39 Diperbarui: 5 Mei 2020   18:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Informasi tentang iman bisa membuat kita menjadi optimis, tetapi tidak sedikit juga yang menjadi pesimis setelah mendengar informasi tentang iman dari ajaran agamanya.

Kemarin seorang teman yang biasa saya bekam minta dibekam pada malam 17 Ramadhan nanti. Teman saya itu biasa dibekam bersama-sama dengan teman lainnya yang selingkungan.

Pada hari yang sama, saya ketemu dengan teman lain yang  sering dibekam bersama dengan teman saya yang pertama tadi. Maka saya sampaikanlah rencana bekam pada malam 17 Ramadhan itu.

Tanggal 17 pada bulan Hijriah merupakan salah satu waktu terbaik untuk berbekam, para bekamer menyebutnya "waktu sunnah bekam". Karena waktu tersebut lah yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau menyebutkan tanggal 17, 19, dan 21 adalah waktu terbaik untuk hijamah/bekam.

Saat saya sampaikan rencana bekam tanggal 17 Ramadhan yang jatuh pada hari Sabtu itu, teman saya menjawab dengan pernyataan yang sedikit pesimis " Insya Allah yaa kalau hari Jum'at gak jadi ada yang jatuh dan dukhan".

Saya coba pertegas pernyataannya itu, ia sedikit menjelaskan bahwa akan ada asteroid menabrak bumi pada hari Jum'at dan itu sesuai hadis nabi yaitu tanggal 15 Ramadhan yang bertepatan dengan hari Jum'at akan terjadi dukhan yang diawali dengan suara dentuman keras.

Artinya setelah hari Jum'at, kita akan melalui hari-hari dengan penuh huru-hara dan berbagai peristiwa sebagai rangkaian tanda-tanda kiamat. Jadi, setelah hari itu kita tidak bisa beraktifitas apalagi ngebekam.

Saya coba mencari kebenaran dari informasi tersebut. Adapun terkait hadis pada pertengahan Ramadhan yang bertepatan hari Jum'at akan ada dentuman (Diduga itu adalah suara asteroid menabrak bumi), saya pernah mendengar hadis itu palsu.

Hadis itu tidak bisa dijadikan dalil dan Ramadhan yang pertengahan nya jatuh pada hari Jum'at bukan tahun ini saja. Sudah sering terjadi, namun Alhamdulillah tidak terjadi apa-apa.

Dan tentang berita asteroid yang akan menabrak bumi pun palsu alias hoax. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Peneliti Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman  yang dikutip oleh CNN (04/05/2020).

Beliau mengatakan asteroid bisa bergerak mendekat atau menjauh dari Bumi. Asteroid bisa bergerak hingga berjarak 10 juta kilometer dari Bumi, bukan menabrak.

Beliau pun menghimbau agar kita tidak perlu over khawatir ""Sekali lagi, kita tidak perlu terlalu khawatir, apalagi dikaitkan dengan tanggal 15 Ramadhan, dari segi dalil agama tidak ada dan dari segi sains tidak ada (asteroid) yang mendekat. Tapi, kembalikan semuanya kepada Allah, karena kita bisa mati kapan saja,"

Jadi, teman saya yang "bekamer" itu menjadi pesimis karena mendengar informasi hadis hoax yang juga dibumbui dengan informasi hoax. Mungkin sebagian masyarakat lainnya juga seperti itu.

Sebagai orang yang beriman kita wajib percaya tentang hari kiamat. Tetapi, terkait kapan waktunya hanya Allah SWT saja yang tahu. Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril yang dekat dengan Allah SWT pun tidak mengetahuinya.

Maka berimanlah  akan adanya hari kiamat, tetapi jangan nodai keimanan itu dengan berita-berita hoax hingga membuat kita pesimis. Dan yang terpenting bukan mengetahui kapannya, tetapi amalan shaleh apa yang sudah kita miliki sebagai bekal menghadapinya.

Dan yang terpenting lagi, bagi para bekamer yang ingin bekam pada tanggal 17 atau 19 atau pada 21 Ramadhan. Bismillah, optimislah, dengan diringi ucapan insyaAllah silakan buat jadwal dengan tukang bekam langganan anda.

Wallahu'alam

Ciracas Jakarta Timur
12 Ramadhan 1441 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun