Tidur setelah sahur atau setelah sholat subuh dilakukan dengan perut masih terisi makanan sahur adalah aktifitas yang dapat merusak tubuh secara perlahan tanpa disadari oleh sipelaku, karena lambung memerlukan waktu minimal dua jam (tergantung jenis makanannya) untuk mengosongkan makanan yang diolahnya.
Rasululloh saw bersabda, "Cairkan makanan kalian dengan berzikir kepada Allah SWT dan sholat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras." (HR. Abu Nu'aim)
Orang yang tidur energi tubuhnya mengalami kelemahan, sehingga energi yang diperolehnya dari makanan yang masuk akan mudah di ubah menjadi lemak yang kemudian disimpan dibawah kulit, jika diperut akan menjadi obesitas, jika dipembuluh darah akan menjadi lemak darah yang pada puncaknya dapat menyumbat pembuluh darah sehingga berdampak menimbulkan penyakit jantung koroner, diabetes atau stroke yang biasanya diawali dengan keluhan sering sakit kepala, migren, vertigo, pundak pegal, mudah lelah, bangun tidur badan berat, mudah terkena flu dan sering mengalami kesemutan pada telapak tangan.
Hal tersebut sebagaiman yang diungkapkan Dokter Medi Wirawan, seorang dokter kesehatan holistik, dalam bukunya Kajian Sehat Holistik "Penimbunan lemak dalam dinding pembuluh darah yang bersifat kronik akan menyumbat pembuluh darah dan apabila sumbatan terjadi di otak akan beresiko terjadinya serangan stroke. Dari penelitian Neurologis ditemukan bahwa seseorang yang memiliki jeda paling lama antara waktu makan dan tidur memiliki resiko terendah untuk mengalami serangan stroke."
Demikian, semoga bermanfaat. Dan semoga kita bisa mengamalkannya, sehingga tubuh kita senantiasa dalam keadaan sehat selama dan setelah ramadan..Aaminn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H