Ramadan adalah bulan mulia. Kemuliaannya sudah sangat dikenal oleh orang-orang yang mendambakan kemuliaan. Salah satunya dimuliakan karena waktu pertama kalinya ayat Alqur'an diturunkan.Â
Tepatnya pada 17 ramadan Alqur'an pertama kali diturunkan. Karenanya setiap tanggal tersebut diperingati sebagai malam Nuzulul Qur'an yang secara harfiah berarti turunnya Alqur'an.Â
Dimana saat itu Muhammad saw sedang menyendiri di Goa Hira, di atas Jabal Nur, sebelah utara kota Makkah. Kemudian datanglah malaikat Jibril menyampaikan wahyu.Â
Muhammad kala itu ketakutan hingga menggigil. Beliau diperintahkan untuk "iqro", baca, tetapi ia mengatakan dengan ketakutan bahwa ia tidak bisa membaca.
Diriwayatkan dari 'Aisyah (ummul mukminin) : Rasulullah berkata: Maka datanglah Malaikat Jibril, ia berkata: "Bacalah". Rasulullah menjawab,"Aku tidak dapat membaca". Malaikat Jibril tersebut memegangku  dan mendekapku hingga aku merasa kepayahan, kemudian ia melepaskanku. Lalu berkata, "Bacalah". Rasulullah menjawab,"Aku tidak dapat membaca". Malaikat Jibril kembali memegangku dan mendekapku untuk yang kedua kalinya hingga aku merasa kepayahan, kemudian ia melepaskanku. Lalu berkata, "Bacalah". Rasulullah menjawab,"Aku tidak dapat membaca". Malaikat Jibril kembali memegangku dan mendekapku untuk yang ketiga kalinya hingga aku merasa kepayahan, kemudian ia melepaskannku. Lalu berkata,"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia".
Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dari Allah SWT yaitu surat Al-alaq ayat 1-5
(1). Bacalah (Iqro) dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
(2).Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
(3). Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
(4). Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (alqalam)
(5). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Karena ketakutan akhirnya Muhammad saw pulang kerumahnya, yang kemudian minta diselimuti oleh istrinya. Sejak saat itulah beliau diangkat sebagai utusan Allah SWT untuk menyampaikan ajaran agama Islam.Â
Jika dicermati susunan ayat tersebut, terkandung seruan literasi yaitu membaca (iqro) dan menulis (qalam/pena).
Kata iqro berasal dari kata qara'a, dalam kamus-kamus, kata ini memiliki arti yang bermacam-macam, diantaranya adalah membaca, menganalisa, mendalami, merenungkan, menyampaikan,meneliti dan lain sebagainya.
Dengan demikian perintah iqro' atau "bacalah" ini tidak mengharuskan adanya suatu tulisan yang bisa dibaca, juga tidak mengharuskan adanya suatu ucapan yang bisa diperdengarkan. Pengertian ini sesuai dengan arti kata qara'a itu sendiri yang pada awalnya memang mempunyai arti "menghimpun
Adapun kata al-qalam terambil dari kata kerja qalama yang berarti pemotong ujung sesuatu. Kata qalam berarti hasil dari penggunaan alat-alat tersebut yakni tulisan.Â
Maka berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bulan ramadan adalah bulan diserukannya manusia untuk berliterasi yaitu membaca dan menulis.Â
Karena itu sudah seharusnya umat Nabi Muhammad saw menjadikan membaca sebagai aktifitas hariannya. Dimana membaca adalah upaya untuk mendapatkan makna. Adapun menulis adalah kegiatan mengikat makna, maka agar makna melekat kuat dalam memori perlu ditulis.
Dengan katalain, membaca dan menulis merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Karenanya rangkaian ayat pertama yang turun itu terkandung dua kegiatan literasi tersebut.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dari malam Nuzulul Qur'an ini, dan mendapatkan spirit untuk berliterasi terutama dalam hal membaca, menganalisa, dan merenungkan makna dari sebuah tulisan baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Wallohu'alam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI