Mohon tunggu...
Ahmed Adrianov
Ahmed Adrianov Mohon Tunggu... Akuntan - Mengerjakan Pembukuan tapi bukan Kutu buku.

Menyukai kopi, sastra, film, musik, dsb :) Menulis juga di www.aadriana.net

Selanjutnya

Tutup

Bola

Memoles Bakat Muda Timnas dengan "Mental Training"

2 Januari 2018   16:09 Diperbarui: 2 Januari 2018   16:28 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Timnas U-19 era Evan Dimas dkk

Sebagai pecinta sepak bola nasional,  kita akan selalu mengingat pertandingan penyisihan Piala AFC U-19 antara  timnas U-19 melawan timnas Korea Selatan U-19 di Gelora Bung Karno  tahun 2013 silam.

Satu hal yang perlu dicatat dalam permainan timnas pada saat itu adalah  semangat juang yang pantang menyerah dan mental ngotot yang ditunjukkan  oleh seluruh pemain Garuda Muda di lapangan, disamping juga skill para pemain yang sangat baik. Hargianto, Maldini, Ilham Udin, Evan  Dimas dkk mampu meredam permainan tim "Macan Asia" Korea Selatan dan  memenangi pertandingan dengan skor 3-2. Tim Korsel sendiri tidak dengan  mudah dikalahkan karena mereka juga bermain ngotot dan tidak mau  dipermalukan dengan harus menelan kekalahan. Namun sejarah menorehkan  bahwa Garuda Muda pada akhirnya mampu memenangi pertandingan dalam laga  yang berlangsung cukup sengit itu.

Kita berharap kualitas permainan seperti  yang ditunjukkan dalam pertandingan monumental melawan Korsel tsb mampu  menjadi cermin dan bahan evaluasi PSSI untuk terus mengembangkan dan  meningkatkan pola pembinaan dan pelatihan tim nasional dalam semua  level, baik timnas senior maupun kelompok umur. Bagi saya, laga tsb juga  menunjukkan betapa hebatnya Skuat Garuda yg kita miliki jika bertanding  dengan didukung motivasi penuh dan kesiapan mental menghadapi segala  situasi di lapangan. Tentunya kita sangat mengharapkan memiliki tim  nasional seperti ini, yang tangguh serta dapat berbicara dan berprestasi  di kancah internasional.

Timnas U-19 era Egy Maulana Vikri dkk

Sepanjang pengamatan kami sejauh ini,  kualitas pemain timnas kita secara teknis saat ini tidaklah jauh berbeda  dengan negara-negara lain khususnya di kawasan Asia. Bahkan dalam  gelaran Turnamen Toulon di Perancis bulan Mei 2017 lalu timnas U-19 yang  saat itu dilatih oleh Indra Sjafri mampu mengimbangi permainan timnas  Brasil U-20. Sebagaimana kita ketahui bersama, Brasil adalah negara  dengan tradisi sepak bola yg sudah sangat maju dan memiliki segudang  prestasi di tingkat dunia. Meskipun dalam laga kala itu Skuat Garuda  harus kalah dengan skor 0-1, namun menurut hemat kami, ini bukanlah hal  yang buruk karena sepanjang laga kita mampu mengimbangi permainan lawan  dan bahkan sempat beberapa kali merepotkan pertahanan Tim Samba tsb.  

Menghadapi tim-tim lain dalam turnamen itu pun timnas kita mampu  memberikan perlawanan yang berimbang. Bahkan salah satu pemain depan  timnas U-19 yakni Egy Maulana Vikri dinilai panitia telah memberikan  pengaruh besar bagi permainan Skuad Garuda sehingga berhasil meraih  Trofi Jouer Revelation, gelar yang pernah diraih Zinedine Zidane (1991)  dan Cristiano Ronaldo (2003) pada turnamen yang sama.

Permainan yang ditunjukkan oleh  bakat-bakat muda seperti Egy Maulana Vikri, Evan Dimas dkk semakin  meyakinkan kita bahwa dengan pola pembinaan yang tepat dan terarah maka  kita bisa memiliki tim nasional yang kembali bisa disegani dan  berprestasi di dunia persepakbolaan internasional.

                                                                                                                                       ****

"Rasanya sudah saatnya PSSI mulai merancang skema latihan dengan lebih mempertajam porsi latihan mental (mental training) untuk para pemain timnas."

Salah satu yang masih menjadi kendala  timnas adalah kurangnya konsistensi dalam menjaga kualitas permainan  dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya. Itulah mengapa kadang  kita melihat permainan yang begitu baik pada satu pertandingan, namun  menjadi begitu buruk pada pertandingan berikutnya. Kesiapan mental tentu  juga menjadi salah satu faktor penentu bagi suatu tim untuk dapat  bertanding pada level terbaiknya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa selain  teknik, masalah mental dan strategi di lapangan juga menjadi hal yang  sangat menentukan permainan. Sungguh sangat disayangkan jika  pemain-pemain muda Indonesia yang memiliki potensi secara skill namun tidak mampu menunjukkan kematangan bermain di lapangan dikarenakan pembinaan mental yang kurang. Yang cukup mengkhawatirkan adalah kenyataan bahwa kekurangsiapan mental  para pemain timnas di lapangan juga mulai sering menjadi sasaran strategi yang diterapkan beberapa tim lawan yang rupanya sudah menyadari  akan kelemahan yg dimiliki timnas kita ini. Kalau kita cermati beberapa pertandingan belakangan ini --- khususnya dalam event berskala regional  seperti dalam gelaran SEA Games 2017 dan gelaran Piala AFF U-18 2017 yang lalu --- terlihat beberapa kali terjadi insiden di lapangan yang  melibatkan pemain-pemain timnas kita, yang menunjukkan bahwa masih  terlalu mudahnya para pemain kita terpancing emosi oleh pemain lawan,  yang pada akhirnya justru merugikan pemain kita sendiri karena harus  menerima kartu kuning atau kartu merah.

Hal seperti ini yang selalu diharapkan oleh tim-tim lawan ketika  berhadapan dengan timnas kita dan sudah seharusnya PSSI bersama Tim  Pelatih mampu menganalisis dan mengantisipasi untuk kemudian melakukan  pembenahan dan pembinaan untuk meningkatkan kematangan dan kesiapan mental para pemain di lapangan agar hal serupa tidak terulang kembali.

Untuk itu diharapkan kepada Tim Pelatih  agar selain memberikan porsi latihan teknis juga membekali pemain dengan  porsi latihan mental (mental training) yang terstruktur dan sistematis. Dengan demikian, selain memiliki skill yang baik, para pemain juga memiliki kesiapan dan kematangan mental di lapangan.

Daya juang yang tinggi, bahu-membahu, pantang menyerah dan mental juara  adalah semangat yang harus dimiliki oleh setiap Skuat Garuda di semua level dengan tetap menjunjung tinggi nilai sportivitas. 

"Maju terus  sepak bola nasional Indonesia!"

NB.Tulisan ini saya posting juga di sini (http://aadriana.net/?cat=22)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun