" Coba kamu pegang dan pandangi kaca benggala ini, maka kamu akan menemukan jawaban mengapa ajimat yang mbah kasih tidak manjur". suruh si mbah.
Bejo pun menuruti titah si mbah, cukup lama ia memandangi kaca itu, namun belum juga menemukan jawaban tersebut.
" Sudah kau temukan jawabanya nak ? " tanya mbah.
" Belum ! " sambil menggelengkan kepala dengan penuh kekecewaan.
" Baiklah, ijinkan aku menerangkanya pada mu. " pinta si mbah.
Bejo hanya bisa mengangguk tanda setuju.
" Aku memberikan kaca itu supaya engkau bercermin dan sadar diri, karena bukan ajimat yang diberikan ku yang tidak manjur, namun... wajah kamu saja yang terlampau HANCUR nak......" tutur si mbah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H