"Ini, hirup dengan kuahnya. Makanan ini bergizi, sehat, dan segar, Pak."
Ya, mudah-mudahan keduanya masih segar setelah kurendam dalam cairan arak selama beberapa tahun, selama menunggu purnawirawan itu pulang. Sepasang bola mata akan membuat penglihatannya jernih. Supaya kelak ia belajar cara melihat sebagaimana cara beruang melihat dan memperlakukan aku.
Malam itu aku meminjam teropong purnawirawan itu. Menelusuri bintang-bintang. Mengagumi nebula. Menemukan sosok kabut cahaya paling likat, bergerak konstan meski perlahan, bahagia, dan tak letih di atas sana---seperti ketika wujud beruangnya pernah berakhir rebah di sampingku.***
 ***
Cileunyi, pertengahan September 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H