Teks menjadi patokan penulisan karya---yang berpotensi untuk ditiru oleh tulisan lain. Semua perkembangan yang digambarkan oleh Nagy mengarah pada satu titik: selama berabad-abad, otoritas puisi terus meningkat. Ia menetapkan fungsinya sebagai repositori mitos universal dan kebenaran, difiksasi menjadi kanon teks istimewa yang tidak lagi terbuka untuk rekomposisi tetapi murni untuk pertunjukan, memiliki kekuasaan dalam bidang pendidikan.
Poin terakhir yang bisa diambil dari pembacaan Nagy tentang puisi di Yunani awal adalah bahwa pada masa Platon, teater telah menjadi media utama puisi. Teater menyerap repertoar dari karya epik maupun liris. Adapun tragedi telah menjadi bagian dari keahlian berpuisi par excellence.***
(Tulisan ini saya sadur dari bagian Classical Literary Criticism: Intellectual and Political Backgrounds dalam buku A History of Literary Criticism oleh M. A. R. Habib halaman 9-18, pernah tayang pernah ditayangkan di situs Kognisi.com (vakum))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H