Mohon tunggu...
AAA. Muh. MBambang MPragolo
AAA. Muh. MBambang MPragolo Mohon Tunggu... Mbah Gantheng / X-Code -

Untuk melihat profile, klik disini : https://www.orang-gantenk.co.id Atau, klik disini : https://www.orang-koplax.co.id Atau, klik disini : https://www.orang-ndlahom.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Percakapan Pendukung Cagub Kalah Pilkada

15 Februari 2017   19:30 Diperbarui: 15 Februari 2017   19:38 2633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Percakapan pendukung cagub kalah pilkada.

Percakapan ini terjadi di sebuah gubuk pematang persawahan antara Jati Swandito dengan Gatot Kumoro.

Kedua orang tersebut adalah penduduk desa Ngesong dan ikut provensi Osing di sebuah negara Ngalengko Dilogo.

Jati Swandito (JS) adalah seorang penggembala bebek yang perawakannya kumal lusuh nggilani pakai banget.

Sedang Gatot Kumoro (GK) adalah seorang tukang pencari belut di sawah yang habis dibajak atau bahasa jawanya diluku.

Keduanya adalah sahabat sejak kecil, sering mlintheng manuk perkutut bareng, ngetapel bajing bareng, bahkan suka ndodosi kacang tanah di sawah juga bareng, klo di kampung juga barengan nyuri mangga belakang rumah wak kaji.

Pokoke serba bareng, mungkin jika dilihat jaman internet sekarang, mereka akan digosipkan sebagai LGBT kampung barangkali, itu barang kali lho, entah lah piye kenyataane.

Percakapan sore itu di gubug sawah.

JS : Dab, kowe tadi nyoblos si mayor jagoanmu yo ?

GK : Jelas lah, dab... jagoan ane meski mayor kan bapaknya jendral.

JS : Lah, opo hubungane jendral bapaknya sama mayor, dab ? mayor ya tetap mayor saja.

GK : Lha kan klo mayor digabung sama jendral kan jadinya jagoan ane sama dong berpangkat Mayor Jendral (Mayjen), pas kan pantas jadi gubernur ?

JS : Ora isooo,... mayor ya mayor, mosok mayor mimpi dadi Mayjen, jadi ndak mungkin akan jadi gubernur, mimpiiiii...

GK : Lho sopo sing nglarang wong dadi gubernur ? lha jagoanmu si engkoh Hoak malah ndak punya pangkat, toh dia dapat jadi gubernur ngelanjutin jabatan yang ditinggalkan pak Sarkawi.

JS : Tapi jagoanku kan terbukti punya prestasi sudah mengatasi desa yang selama ini banjir melulu.

GK : Sopo ngomong berprestasi, jagoanmu itu tukang gusur orang pinggiran, belum lagi dia sang penista agama to ?

JS : Ah, itu kan katamu. Buktinya jagoan mayor-mu Keok KO ndlosor terkaing-kaing tuh.

GK : Sapa bilang kalah ? pertarungan belum selesai, dab.

JS : Wah, kowe ki jan pendukung paling kuper tenanan koq. Lha berita-berita itu tipi-tipi kuik kon sudah terbukti KO dia.

GK : Halah, kowe sing sok keminter, itu kan tipi-tipi pendukung si Sarkawi yang bilang, itu mah Hoax, ndak beda dengan portal piyungan dan Jonru.

JS : Weleh, bocah koq gemblung tenan. Dibilangin nyata koq dianggap Hoax. Wes ngene ae, bilang ke jendral bapaknya mayor ya, ntar masih ada pilkada Jatim sama pilkada Jabar, suruh ikut lagi ya, xixixixi

GK : (mulai emosi) Kamu ngeledek jagoan saya ya ? ente belum pernah makan batu bata ya ? ane lempar batu boto masuk puskesmas kowe !

JS : Waduhhhh... lha wong kalah koq marah nesu ngono to, dab.... santai sajaaa.... ntar tak masakno tumis kangkung seperti kesukaan Sayeed, ojo emosi, dab.

GK, turun dari angkruk-an duduk di gubuk nyaut batu bata di kolongnya, dilempar ke JS... Gubraakkk... Gubraaakkkk... Glodakkk.... Gludaakkk... @*&^%%^&$!#&$&%!@%&.....

Maka terjadilah gelut dan perkelahian sengit di kubangan sawah yang bekas dibajak tadi siang, antara sahabat lama tukang angon bebek dan pencari belut, JS dan GK.

Cuthel, habis ceritanya, wess.

(Catatan : nama dan kejadian adalah tidak nyata, jika kebetulan ada kesamaan nama, pangkat dan tempat, harap maklum dan silahkan menelan biji kedondong.)

Trimakasih atas waktunya mbaca ya.

Salam Gantheng.

AAA^NhuzQ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun